Dokter-dokter Spesalis Senam Bareng, Sabet Rekor Muri
SENAM JANTUNG. PERKI Cabang Cirebon ikut mengisi puncak Hari Kesehatan Jantung Sedunia dengan senam jantung nusantara serentak yang meraih rekor Muri. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKYAT CIREBON--
RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Cabang Cirebon memperingati Hari Kesehatan Jantung Sedunia di Stadion Bima, Minggu (2/10).
Peringatan Hari Kesehatan Jantung Sedunia tersebut diisi PERKI dengan senam jantung nusantara yang diikuti ribuan peserta. Bahkan, senam jantung nusantara ini memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) yang dilaksanakan secara online serentak di 43 Cabang PERKI se-Indonesia dan dipusatkan di Gelora Bung Karno.
Ketua Panitia peringatan Hari Kesehatan Jantung Sedunia tingkat Cirebon, dr Pangeran Akbarsyah SpJP FIHA menyampaikan, kegiatan senam jantung Nusantara ini menjadi agenda puncak dari HKJS. Karena sebelumnya, PERKI Cirebon juga sudah mengisi peringatannya dengan berbagai rangkaian.
"PERKI Cirebon berkumpul menggelar senam jantung nusantara yang menjadi puncak kemeriahan Hari Kesehatan Jantung Sedunia," ungkap dr Pangeran.
Sebelumnya, disebutkan dr Pangeran, PERKI Cabang Cirebon juga sudah melaksanakan beberapa rangkaian, mulai dari seminar kesehatan jantung, talkshow, IG Talk, hingga membuat Reels tentang kesehatan jantung.
Pada puncaknya kemarin, kata dr Pangeran, setiap daerah mengikuti senam jantung di masing-masing cabang, dan PERKI Cabang Cirebon menggelar senam masal online terbanyak dengan target 20 ribu peserta.
"Puncaknya senam jantung nusantara, serentak se-Indonesia berpusat di GBK, senam bareng dengan memecahkan rekor Muri," kata dr Pangeran.
Sementara itu, Ketua PERKI Cabang Cirebon, dr Suhendiwijaya SpJP FIHA menyampaikan bahwa PERKI Cabang Cirebon ikut memeriahkan acara puncak hari Kesehatan Jantung Sedunia dengan ikut berpartisipasi melaksanakan senam jantung nusantara.
"Kita serentak, mengikuti senam jantung nusantara 43 Cabang PERKI se-Indonesia yang terpusat di Stadion Gelora Bung Karno, kita ikut secara online dari Cirebon," ungkap dr Suhendiwijaya.
Peringatan hari Kesehatan Jantung Sedunia ini, dijelaskan dr Suhendi, diperingati setiap tanggal 29 September dan menjadi acara rutin sejak dicanangkan pada tanggal 29 September 1999 silam.
Pada momen tersebut, dr Suhendi juga menyampaikan perkembangan penyakit jantung di Indonesia yang terus mengalami peningkatan, termasuk di setiap kunjungan di RS-RS yang ada di Ciayumajakuning.
Bahkan, kata dia, secara nasional angka penyakit jantung meningkat 17 kali lipat, dan dari laporan secara Internasional, 80 persen kematian terjadi pada negara berkembang karena penyakit ini.
Untuk itu, pada momentum kemarin, PERKI mengajak masyarakat untuk menghindari penyakit jantung drngan upaya-upaya preventif melalui kontrol pola makan, istirahat yang cukup serta melakukan general chek up minimal sekali dalam setahun.
"Banyak faktor, terutama faktor yang tidak bisa dirubah, mulai dari usia jenis kelamis, keturunan, serta faktor yang bisa dirubah seperti merokok, hipertensi hingga gaya hidup. Dulu penyakit infeksi tertinggi penyebab kematian, sekarang justru tertinggi banyak yang meninggal karena penyakit jantung," sebutnya.
Untuk diketahui, saat ini Kementrian Kesehatan (Kemenkes) ingin memajukan layanan kardiovaskuler, dan RSD Gunung Jati ditunjuk Kemenkes sebagai salahsatu RS rujukan pelayanan penyakit jantung.
Hal ini penting karena banyak yang meninggal dunia karena penyakit jantung di usia produktif, karenanya, Kemenkes berupaya melakukan percepatan pelayanan kardiovaskuler, setidaknya di setiap provinsi, ada RS yang bisa melakukan pelayanan operasi bedah jantung. (sep)
Sumber: