Praktisi Desak Proyek Ditunda Tahun Depan

Praktisi Desak Proyek Ditunda Tahun Depan

DITUNDA? Dua proyek fantastis Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), yakni hotmix dan perbaikan trotoar serta drainase di Jalan Siliwangi dan Kartini, disarankan untuk ditunda karena sisa waktu yang mepet. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKYAT CIREBON--

"Bukan tidak jadi, maksudnya ada perubahan. Tapi tetap ada pekerjaan. Ini kan masuk periode APBD perubahan. Tapi nanti dilelang ulang," ungkap Irawan.

Untuk pengerjaan hotmix, pihaknya memang bersurat. Karena ada penyesuaian. Sedangkan untuk yang gagal, penyebab gagal akan dievaluasi dan dipenuhi sesuai ketentuan perundang-undangan, sebelum nanti ditayangkan kembali.

BACA JUGA:Sekda Segera Panggil DPUTR Kota Cirebon, Belum Terima Laporan Soal Pembatalan Tender

"Pokoknya, kegiatan hotmix, drainase dan trotoar itu tetap ada. Nanti ditayangin lagi. Insya Allah keburu. Waktu pengerjaan bisa 60 hari. Ada perubahan di perencanaan, tergantung di metode kerjanya seperti apa. Lelang ulang kita akan usahakan cepat," kata dia.

Kepala UKPBJ Setda Kota Cirebon, Asep Komara mengatakan, dalam hal tender, pihaknya bersifat menunggu permintaan dari SKPD. Dan sampai kemarin, ia belum menerima permohonan lelang dari DPUTR. Pada intinya, UKPBJ menunggu kesiapan dari pengguna anggaran (PA) maupun pejabat pembuat komitmen (PPK) dinas PUTR selaku pemilik kegiatan.

“Intinya ULP sih menunggu kesiapan saja. Kita juga terus koordinasi tentang kesiapannya. Kalau dokumen lelangnya sudah disampaikan dan lengkap, hari ini atau nanti malam juga bisa langsung diupload pengumuman lelangnya,” ungkap Asep.

Jika diibaratkan, sambungnya, UKPBJ merupakan sebuah toko untuk memajang setiap rencana pembangunan yang akan dilakukan. Sedangkan barang yang dipajangnya berasal dari dinas terkait yang memiliki kegiatan.

“Dalam hal ini, untuk kegiatan dua proyek fisik tersebut, barangnya masih ada di DPUTR,” lanjut Asep.

BACA JUGA:Tender 2 Proyek PU Bakal Tayang Ulang, Azis Tegaskan Cuma Ditunda, Bukan Batal

Ditanya mengenai pembatalan tender kemarin, ia pun mengaku tidak tahu secara jelas apa yang sedang dikoreksi dan disesuaikan dari dua proyek besar ini. Apakah terkait volume pekerjaan ataukah anggarannya yang disesuaikan.

Namun demikian, ia pun meyakini bahwa sebagai dinas teknis, DPUTR juga memiliki perhitungan tersendiri agar proyek yang akan dilelangkan tersebut bisa berjalan dengan baik. Dan bisa selesai dikerjakan sampai sebelum tutup buku tahun anggaran 2022 dengan semua proses yang ada. Termasuk saat di dapur lelang.

Ditambahkan Asep, mekanisme lelang ulang, pada dasarnya sama dengan memulai proses lelang dari awal tahapan. Dan biasanya memakan waktu dua hingga tiga minggu.

“Yang kemarin minta dibatalkan, itu juga atas usulan dinas terkait. Kita sih sifatnya nurut saja kalau yang punya kegiatannya minta ditarik lagi. Terus kalau minta ditayangkan lagi atau dilelang ulang, ya kita siap layani,” tandasnya.

Sumber: