DPUTR Keroyokan Antisipasi Banjir

DPUTR Keroyokan Antisipasi Banjir

PERLEBAR INLET. DPUTR Kota Cirebon melakukan pelebaran lima titik inlet di Jalan Cipto, untuk mempercepat antrean air dari badan jalan masuk ke saluran. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKYAT CIREBON--

BACA JUGA:Dua Hari Cuaca Ekstrem, Membuat Kota Cirebon Kelimpungan

Sehingga saat sungai meluap, maka air dari saluran-saluran drainase perkotaan pun tidak bisa mengalir dengan normal. Hanya setidaknya, dengan penambahan ruang inlet dari badan jalan, sementara ini menjadi solusi. Jika pun terjadi genangan di badan jalan, akan lebih cepat surut karena lubang saluran inletnya diperbanyak dan diperbesar.

"Minimal, kalau nanti terjadi genangan, surutnya lebih cepat. Karena antrean air kita coba percepat dengan memperlebar inlet ini," tandasnya.

Sementara di sektor sungai, bidang Sumber Daya Air (SDA) yang masih di bawah DPUTR pun sedang berjibaku memastikan bahwa sungai sebagai saluran terakhir bisa berfungsi dengan baik.

"Kita di Bina Marga dan dari SDA juga sama. Sedang bekerja melakukan perbaikan untuk antisipasi. Meskipun belum tentu menghilangkan genangan. Minimal, saat ini kita upayakan genangan surut lebih cepat," imbuh Kamir. 

BACA JUGA:Kasus Balita Gagal Ginjal Akut Bertambah, Gejalanya Demam Hingga Diare

Sebelumnya, Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat yang terdampak banjir secara langsung.

"Pemerintah Kota Cirebon memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat. Karena banjir ini menimbulkan ketidaknyamanan. Kami akan melakukan perbaikan-perbaikan, untuk menyelesaikan ketidaknyamanan itu," ungkap Azis.

Dia menjelaskan, dari kejadian kemarin, titik banjir bertambah dari titik langganan biasanya. Sehingga pihaknya sudah menginstruksikan kepada dinas terkait untuk menganalisa penyebab banjir di titik-titik yang baru tersebut.

"Di Jl Cipto, Pemuda penyebabnya sudah tahu. Tinggal action. Tapi 2020-2021 actionnya terganggu. Persoalannya sekarang titik bertambah. Jadi saya minta analisa penyebab, sehingga kita tahu perbaikan jangka pendeknya apa, jangka panjangnya di tahun 2023," lanjut dia.

BACA JUGA:Verfak KPU Pelototi 2060 Anggota, Banyak yang Membantah Jadi Anggota Parpol

Sementara ini, Azis pun menyoroti fungsi drainase yang ada di Kota Cirebon, terutama di jalan-jalan protokol yang kerap menjadi langganan banjir.

Berdasarkan analisis saat ini, volume air yang masuk di ruangan saluran-saluran drainase kerap tak sebanding dengan volume drainase yang ada. Terlebih, drainase yang memiliki sedimentasi tinggi, baik karena sampah maupun endapan lumpur.

"Volume air yang masuk besar, sementara volume pembuangan yang fungsinya menurun. Itu yang menyebabkan hambatan dan muncul genangan," jelasnya.

Maka dari itu, pembangunan drainase ini menjadi kebutuhan pokok, sehingga ke depan akan diprioritaskan.

Sumber: