Kesaksian Putra Buya Hamka: Meski Dizalimi, Ayahnya Tidak Dendam kepada Soekarno dan M Yamin

Kesaksian Putra Buya Hamka: Meski Dizalimi, Ayahnya Tidak Dendam kepada Soekarno dan M Yamin

Salahsatu putra guru bangsa H Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka), Buya Afif Hamka menceritakan sepenggal kisah perselisihan Buya Hamka dengan beberapa lawan politiknya. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH--

"Saat jenazah Yamin ditolak dimakamkan di kampung halamannya, Buya Hamka lah yang bersurat kepada datuk-datuk dan pemuka adat di kampung Yamin, dan akhirnya jenazah Yamin diperbolehkan dikuburkan di kampungnya. Saat meninggal di RSPAD, Yamin juga meminta, agar Buya Hamka yang membacakan talkin untuknya," tutur Buya Afif.

Setelah Mohammad Yamin berpulang, masih diceritakan Buya Afif, istri Yamin menghadiahkan Buya Hamka sebuah tongkat sebagai kenang-kenangan, atas sikap Buya Hamka yang bersedia memenuhi permintaan terakhir Yamin, serta membantu sampai akhirnya jenazah Yamin diperbolehkan dikebumikan di kampung halamannya.

"Saya masih ingat, tongkat itu kalau dibuka ada pedangnya. Di film itu tidak semuanya tergambarkan, terbatas lah. Tapi dia punya buku, namanya kenang-kenangan hidup, tulisan Buya Hamka, mulai lahir sampai kembali, diceritakan dalam film itu. Nanti lihat saja film yang kedua, dan ketiga, harus lengkap menontonnya," imbuh Buya Afif. (sep)

Sumber: