Puncak Haul Buntet Diakhiri Ziarah Kubro ke Pendiri Pesantren

Puncak Haul Buntet Diakhiri Ziarah Kubro ke Pendiri Pesantren

ZIARAH. Ribuan orang dari berbagai daerah berziarah ke Pemakaman Gajah Ngambung untuk mendoakan pendiri Buntet Pesantren dan almarhumin. FOTO : SUWANDI/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Haul Buntet Pesantren Cirebon diakhiri ziarah kubro. Kyai, santri dan masyarakat berbondong-bondong mengunjungi Pemakaman Gajah Ngambung untuk mendoakan pendiri pesantren, akhir pekan lalu.

Ziarah kubro menjadi bagian penting dalam Haul Bunten Pesantren. Pelaksanaanya sore hari menjelang penutupan haul. Ribuan orang memadati area pemakaman. 

Mereka membaca tawasul dan doa bersama dipimpin kyai sepuh Buntet Pesantren. Tak hanya itu, ziarah kubro juga momentum untuk mengenang sekaligus mengingat sejarah pendirian Buntet Pesantren.

Habib Hasanain bin Muhammad bin Yahya kembali didaulat sebagai pengisi mauidhoh hasanah. Dalam tausyiahnya, Habib Hasanain menyerukan penting berziarah ke makam ulama dan orang tua.

Dalam konteks Haul Buntet Pesantren, ziarah dimaksudkan mendoakan Mbah Muqoyyim dan penerusnya yang merupakan pendiri pesantren pertama di Buntet. 

Habib Hasanain mengulas, sosok Mbah Muqoyyim merupakan ulama yang sangat peduli pada pendidikan pesantren di masanya. Bahkan, Mbah Muqoyyim sering bertirakat untuk kebaikan para santrinya.

"Mbah Muqoyyim itu selalu berpuasa. Selama 11 tahun berpuasa, sebagian besar untuk mentirakati santrinya. Agar santrinya menjadi orang yang berhasil dalam mensyiarkan Islam," katanya.

Sebab itulah, sosok Mbah Muqoyyim begitu dihormati oleh santrinya. Bahkan sampai saat ini.

"Ketika mendapatkan masalah kebingungan maka datanglah ziarah ke ahli kubur," katanya.

Habib Hasanain menambahkan, ziarah juga menjadi wasilah tersambungnya kebaikan dari para pendahulu. Sebab dengan mengenang kebaikan para pendahulu berdampak kebaikan di masa sekarang.

"Sejarah singkat orang baik ibarat pasukannya Allah yang Allah berikan untuk menguatkan hatinya orang mukmin. Masyhur di antara ulama di antara turunnya rahmat ketika mendengar cerita yang baik dari orang baik," katanya.

Bahkan, kata Habib Hasanain, mempelajari atau mendengarkan cerita tentang kebaikan ulama dan pendahulu lebih utama dibanding mengaji. "Mendengarkan cerita orang baik lebih utama dari pada ngaji," tegasnya.

Oleh karena itu, setiap puncak Haul Buntet Pesantren selalu diagendakan untuk ziarah kubro. Tujuannya melestarikan sejarah Buntet Pesantren sekaligus mendoakan dan silaturahmi. (wan)

Sumber: