Gapura Alun-alun di Cirebon Mudah Ambruk, Ini Pejelasan Praktisi Arsitektur

RAKYATCIREMON.ID, CIREBON - Alun-alun di Cirebon tengah jadi sorotan pasca ambruknya dua gapura di Alun-alun Pataraksa Kabupaten Cirebon. 

Masyarakat menyayangkan. Pasalnya ambruknya gapura tersebut hanya selang dua bulan setelah alun-alun tersebut diresmikan. 

Kini, perbincangan masyarakat mengenai alun-alun tak sebatas pada peristiwa ambruknya gapura Alun-alun Pataraksa.

Juga sejumlah alun-alun lainnya yang berada di Cirebon. Beberapa di antaranya Alun-alun Kejaksan, Alun-alun Sangkalabuana dan Alun-alun Kebumen yang berada di Kota Cirebon.

Sebab alun-alun tersebut dibangun menggunakan sumber dana yang sama yakni APBD Provinsi Jawa Barat.

Revitalisasi alun-alun merupakan program unggulan Ridwan Kamil kala menjabat Gubernur Jawa Barat.

Sehingga pembangunan alun-alun dinilai cukup masif di Jawa Barat. Termasuk di Cirebon yang kebagian proyek revitalisasi tersebut.

Praktisi Arsitektur asal Kota Cirebon, Peter Nobel Bastian menyoroti revitalisasi alun-alun diperuntukan untuk ruang terbuka publik yang lebih layak.

Siapapun boleh datang. Tak heran kalau alun-alun selalu ramai dikunjungi masyarakat untuk berbagai kegiatan atau sekedar nongkrong saja. 

Sebab itulah, aspek keamanan sangat diperhatikan. Jangan sampai bangunan-bangunan yang ada di kawasan alun-alun memicu potensi bahaya. 

Sebut saja ambruknya dua gapura di Alun-alun Pataraksa. Bangunan di ruang publik yang mudah ambruk sangat memicu potensi bahaya.

Peter mengamti dari foto dan video yang beredar, dia tidak mendapati adanya struktur solid yang menjadi kekuatan utama bangunan.

"Saya lihat besinya mana? Bagaimana bisa struktur yang sebesar itu nggak ada struktur solidnya?," jelas Peter.

Dia membandingkan, struktut solid pada gapura dia temukan di gapura Alun-alun Kejaksan. 

Sumber: