Sejarah Film, Pengertian Film, Jenis-Jenis Genre dalam Perfilaman dan Peran Film dalam Budaya dan Masyarakat

Sejarah Film, Pengertian Film, Jenis-Jenis Genre dalam Perfilaman dan Peran Film dalam Budaya dan  Masyarakat

Film adalah salah satu bentuk dan media seni yang paling banyak digunakan di dunia.-FOTO:PINTEREST-RAKYATCIREBON.DISWAY.ID

Kemajuan teknologi membawa perubahan signifikan dalam dunia perfilman, seperti bertambahnya durasi film (film layar lebar mencapai 60 menit pada tahun 1906), sinkronisasi rekaman suara (mulai populer pada akhir tahun 1920-an), penambahan warna (mulai populer pada tahun 1930-an), dan 3D.

film (menjadi populer di awal tahun 1950an dan kembali populer di tahun 2000an). Penambahan suara membantu menghilangkan kebutuhan akan interupsi pada kartu judul, merevolusi narasi sinema, dan menjadi elemen integral dalam proses pembuatan film.

Munculnya media baru, termasuk televisi (populer pada tahun 1950an), video rumahan (populer pada tahun 1980an), dan internet (populer pada tahun 1990an), mengubah distribusi dan konsumsi bioskop.

Produksi film seringkali bereaksi dengan mengembangkan materi yang sesuai untuk media baru, serta memanfaatkan kemajuan teknologi seperti layar lebar, film 3D dan 4D, serta pembuatan film yang lebih spektakuler untuk menjaga daya tarik film yang ditayangkan di bioskop.

Alat produksi film yang lebih terjangkau dan mudah digunakan, seperti film 8mm, video, dan kamera ponsel pintar, memungkinkan semakin banyak orang membuat film berkualitas tinggi untuk berbagai aplikasi, termasuk film rumahan dan seni video.

Kualitas teknis dari film-film ini seringkali lebih buruk dibandingkan dengan film-film profesional, namun kualitasnya telah meningkat dengan diperkenalkannya video digital dan kamera digital berkualitas tinggi yang berbiaya rendah.

Pada tahun 1990-an, metode produksi digital mendapatkan popularitas, menghasilkan efek visual yang lebih realistis dan animasi komputer yang lebih luas dan populer.

Berbagai genre film muncul dan mengalami tingkat kesuksesan yang berbeda-beda, dengan perbedaan yang mencolok antara film horor (arus utama sejak tahun 1890an), film berita (umum di bioskop-bioskop AS dari tahun 1910an hingga akhir 1960an), film musikal (arus utama sejak akhir 1920an), dan film porno (mengalami masa keemasan pada tahun 1970-an).

Sejarah lain mengatakan Thomas Edison dan William Kennedy Laurie Dickson menemukan kamera dan mengembangkan teknologi kinetoskop pada akhir abad kesembilan belas, yang meluncurkan industri sinema.

Namun, film dalam format yang lebih kontemporer dan menghibur baru muncul pada awal abad ke-20. The Great Train Robbery (1903) karya Edwin S.

Porter adalah salah satu film naratif pertama. Video ini memadukan beberapa sequence untuk membentuk sebuah narasi yang menceritakan sebuah kisah kepada penontonnya.

Film awalnya adalah film bisu, namun pada tahun 1927, film bersuara pertama, The Jazz Singer, mengubah bisnis bioskop.

Sejak itu, genre dan gaya sinema menjadi semakin rumit dan beragam. Film seperti Gone with the Wind (1939) dan Citizen Kane (1941) menjadi mahakarya dalam sejarah sinematik, dan industri film berkembang pesat di seluruh dunia.

Menurut David Bordwell, seorang profesor sinema di Universitas Wisconsin-Madison, film telah berkembang secara signifikan sepanjang waktu. Teknologi film terus mengalami kemajuan, dengan metode efek khusus yang lebih kompleks, pengeditan digital, dan teknologi tampilan yang unggul.

Jenis-Jenis Genre dalam Perfilman  

1. Genre Aksi

Secara umum, film aksi menampilkan situasi berisiko atau konfrontasi dalam plotnya. Dalam genre aksi ini, pahlawan dan antagonis didefinisikan dengan jelas. Jadi, Anda bisa memilih di sisi mana Anda ingin berada.

Sumber: