Bata Merah vs. Batako: Menentukan Pilihan Terbaik untuk Konstruksi Bangunan Sejak 7000 SM

Bata Merah vs. Batako: Menentukan Pilihan Terbaik untuk Konstruksi Bangunan Sejak 7000 SM

kekuatan batu bata merah untuk desain interior rumah. Foto: Pinterest/rakyatcirebon.disway.id--

CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Bata merah dan batako adalah dua jenis material bangunan yang sering menjadi pilihan dalam konstruksi desain interior rumah. 

Namun, ketika ditanya mengenai kekokohan, muncul pertanyaan besar, apakah bata merah lebih kokoh dibanding batako? 

Davy Sukamta, anggota Dewan Pembina Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI), memberikan pencerahan bahwa kekokohan batu bata tidak hanya ditentukan oleh jenisnya, tetapi juga oleh proses pembuatannya.

1. Bata Merah

Bata Merah, dibuat dari tanah liat atau clay yang diproses dengan pembakaran, menghasilkan warna merah yang khas.

Proses pembuatannya melibatkan tahap pembakaran, menciptakan kekokohan yang tinggi pada produk akhir. Selain itu, Bata Merah telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan nomor SNI 15 2094-2000.

2. Batako

Batako memiliki berbagai jenis, termasuk batako rakyat dan batako produk industri. Batako rakyat diproduksi dari bahan tras dan pasir tanpa campuran semen, sementara batako produk industri menggunakan campuran semen dan pasir.

Produk batako industri sering dilengkapi dengan brosur teknik yang memberikan informasi mengenai ukuran, berat jenis, dan kekuatan tekanannya.

Davy menegaskan bahwa kekokohan kedua jenis bahan ini sangat dipengaruhi oleh bahan utama dan proses pembuatannya. Meskipun batako memiliki variasi jenis, termasuk yang dianggap sebagai bahan ringan, keberadaan Standar Nasional Indonesia pada bata merah memberikan pedoman yang jelas terkait kualitasnya.

Sejarah mencatat bahwa batu bata, termasuk bata merah, telah menjadi salah satu bahan bangunan tertua yang dikenal sejak tahun 7.000 SM. Awalnya, batu bata dibuat dari lumpur dan dikeringkan di bawah sinar matahari. 

Kemudian, evolusi teknologi membawa kita pada penemuan batu bata yang dibakar sekitar tahun 3.500 SM, mengubah cara pembuatan batu bata secara signifikan.

Meskipun bata merah muncul sebagai pilihan yang kokoh dan tahan lama, pemilihan antara bata merah dan batako juga dapat dipengaruhi oleh kebutuhan konstruksi dan preferensi pribadi. 

Dengan perkembangan teknologi dan pemahaman lebih lanjut tentang material konstruksi, baik bata merah maupun batako tetap menjadi pilihan yang valid untuk mendukung pembangunan gedung tidak bertingkat atau sebagai pengisi dan penutup pada gedung bertingkat.

Sumber: