PKB Masih Tak Dilirik Partai Lain

PKB Masih Tak Dilirik Partai Lain

Pengamat Politik dan Sosial sekaligus kader PKB, Syahidin mengharapkan PKB segera membangun komunikasi. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Pendaftar bakal calon bupati (Bacabup) di PKB, sampai mengantre. Ada belasan. Sayangnya, PKB belum juga mengeluarkan partai manapun untuk menyatukan persepsi membangun kesatuan. Apalagi NasDem dan PKS pun meninggalkan PKB sendiri.

Memang waktu masih lama untuk menentukan pilihan. Bisa jadi injuri time PKB bisa bergandeng dengan salah satu parpol tertentu untuk memenuhi syarat mencalonkan calonnya di pilkada 2024.

Pengamat Politik dan Sosial sekaligus kader PKB, Syahidin mengharapkan pemangku kebijakan PKB segera membangun komunikasi dengan partai lain agar tidak tertinggal dijomblo sendiri. Ia memperkirakan jika partai-partai pecah tidak membangun infrastruktur, kemungkinan besar PDIP akan diuntungkan.

"Secara elektoral PDIP dari awal pemilihan langsung Pilkada selalu menang telak. Sehingga egoisme parpol oposisi seharusnya belajar dari pertarungan sebelumnya, selalu keok jika kepentingan masing-masing parpol lebih ditonjolkan," katanya.

Padahal semua parpol yang sekarang sedang berkoalisi adalah parpol oposisinya Pemkab Cirebon. Prahara yang menimpa PDIP terkait kasus Sunjaya harusnya dijadikan pemantik perubahan untuk parpol oposisi, katanya.

“Kepuasan terhadap kepemimpinan Imron-Ayu semasa menjabat anjlok drastis, IPM Kabupaten Cirebon juga stagnan termasuk keluhan masyarakat atas kurang pekanya pemerintah dalam menangani jalan berlubang,” katanya.

Menurut dia, krisis tokoh PDIP. Harusnya dijadikan kesempatan bagi partai oposisi untuk berkoalisi membangun kekuatan besar berjuang melawan petahana. “Saya memperkirakan situasi bisa berubah jika PDIP sudah turun tangan,” katanya.

"Karena penentu pusat juga terkadang menunggu PDIP. PDIP sedang dilema dalam menentukan siapa yang akan mendapat rekomendasi terkait banyaknya aduan masyarakat di medsos sehingga kepercayaan publik menurun kepada Imron-Ayu," lanjutnya.

Jika PDIP menjatuhkan rekom pada Nuruzzaman, ia meyakini PDIP bisa merangkul beberapa partai lain. Penglihatannya, akan ada kekuatan besar jika PDIP berkoalisi dengan PKB. 

“Misalnya Kang Zaman berpasangan dengan Gus Abe. Mereka adalah tokoh muda yang mumpuni, punya rekam jejak yang bagus sebagai aktifis dan organisatoris tingkat Nasional,” katanya.

Tokoh kedua tersebut dinilainya mempunyai darah pejuang dan terlahir dari pesantren besar di Kabupaten Cirebon. Sunjaya pun kata dia, dulu menjual alumni Babakan. Ternyata laku.

“Apalagi mereka berdua adalah putra asli pesantren yang punya pemikiran maju dan berpendidikan tinggi. Jadi Nuruzzaman adalah solusi alternatif jika PDIP mau berkoalisi dengan partai lain,” katanya.

Tetapi jika PDIP ngotot menjatuhkan rekomendasinya kepada Imron atau Ayu. Kekuatannya akan rapuh. Internal PDIP sudah tidak solid lagi.

“Perjalanan Pilkada Kabupaten Cirebon masih panjang masih banyak kesempatan untuk merombak navigasi politik yang sekarang sudah terbangun oleh beberapa parpol,” tutupnya. (zen)

 

Sumber: