PANAS !!! Kadispora Paksa Mundur Ketua KONI, Sutardi : Tak Akan Mundur Selangkah Pun

PANAS. Kisruh internal KONI memanas. Diduga, Plt Kadispora, Jois Putra meminta Ketua KONI, Sutardi untuk mundur. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--
CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID – Konflik internal di tubuh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Cirebon terus memanas. Ketua KONI Kabupaten Cirebon, Sutardi Raharja diduga sampai dipaksa mundur, dari posisinya.
Sutardi menolak. Ia bahkan berontak. Jika upaya pemakzulan terhadap dirinya terus digulirkan. Tardi--sapaan untuknya mengaku ada upaya sistematis untuk melemahkan posisinya sebagai ketua.
Kamis lalu (25/7), Sutardi dipanggil oleh Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Cirebon, Jois Putra. Pertemuan dilakukan tertutup. Disaksikan Kabid Olahraga Dispora, Asep Jamaludin.
"Pak Jois meminta saya mundur. Saat saya tanya alasannya apa, dia tidak menjawab. Saya lihat ini ada penggembosan. Saya siap perang, tidak akan mundur selangkah pun," ujar Tardi.
"Kalau saya salah, silakan. Saya siap untuk mundur. Tapi harus jelas kesalahannya apa. Saya ini dipilih lewat proses pemilihan yang sah," tegasnya ketika ditemui di ruang kerjanya, kemarin (26/7).
Dalam pertemuan itu, lanjut Tardi, Plt Kadispora mengaku telah melakukan komunikasi dengan pengurus KONI Jawa Barat. Nama yang disebutkannya itu, Zaenal Arif. Dari komunikasi tersebut, Jois mengklaim mendapat arahan untuk menyelesaikan kisruh internal KONI Kabupaten Cirebon.
Bahkan, isu mosi tidak percaya dari beberapa Pengurus Cabang (Pengcab) terhadap kepemimpinannya disebut-sebut telah mendapat dukungan. Tardi tidak tinggal diam. Ia menyatakan akan melawan segala upaya yang dianggap tidak sah secara organisasi.
"Saya akan berontak jika ada yang memakzulkan Ketua KONI tanpa mekanisme yang benar. Ini organisasi, bukan arena adu kekuasaan," tukasnya.
Bantah Desak Mundur Sutardi
Sementara itu, Plt Kadispora, Jois Putra membenarkan, dirinya mengundang Ketua KONI Kabupaten Cirebon, Sutardi Raharja. Itu berkaitan dengan informasi mundurnya beberapa pengurus KONI.
" Termasuk Bendum dan Sekretaris. Kalau seperti itu, kira-kira KONI itu sehat tidak? Tanyanya.
Jois menegaskan, dirinya tidak memihak siapapun. Kapasitasnya saat mengundang Ketua KONI, sebagai dewan pembina. Pemanggilan dilakukan dalam rangka pembinaan. Jois membantah, kalau dirinya meminta Sutardi untuk mundur.
"Saya cuma manggil. Bukan minta mundur. Menanyakan terkait informasi ada beberapa cabor yang melakukan gerakan mosi tidak percaya. Saya tanyakan itu kenapa? Selaku Plt Kadispora, selaku Dewan Pembina, saya harus bergerak cepat," terangnya.
"Saya sampaikan, jangan sampai muncul gerakan mosi tidak percaya. Selesaikan persoalan, atau mundur, legowo," lanjutnya.
Ketika itu disampaikan, ternyata Sutardi malah sudah bertindak. Mengajukan kepengurusan baru ke KONI Jabar. Sementara, terang Jois, Babak Kualifikasi (BK) Porprov Jabar sudah didepan mata.
"Saya bicaranya bagaimana menyelamatkan atlet yang mau BK. Kalau KONI nya ribut? Kira-kira, bisa tidak hibah itu dicairkan. Kalau begitu siapa yang dikorbankan. Pasti atlet," tegasnya.
"Tapi Sutardi malah mengajukan pengurus baru. Sementara pengunduran diri saja belum disetujui. Saya tidak menginginkan atlet nanti yang jadi korban," tegasnya.
Dispora pun menyerahkan semua ke KONI Jabar. Ia berharap, permasalahan di internal KONI bisa terselesaikan. "Saya tidak punya kewenangan untuk mencampuri persoalan internal KONI. Saya berdiri ditengah-tengah. Kalau seperti itu, saya serahkan ke KONI Jabar," tegasnya.
Jois mengaku hanya mengundang Sutardi. Tidak sampai mengundang pengurus KONI yang telah mengundurkan diri. Surat pengunduran diri pengurus, sudah diterima. Alasannya rata-rata, karena memiliki kesibukan.
"Mereka tidak bisa bekerja optimal. Yang pasti, kami (Dispora,red) sudah memfasilitasi. Kedepan jangan sampai ada bahasa Dispora tidak memfasilitasi," tukasnya. (zen)
Sumber: