5 Game dengan Sistem Crafting Terbaik: Bikin Apa Aja Bisa!
5 Game dengan Sistem Crafting Terbaik: Bikin Apa Aja Bisa!. Foto ilustrasi: Pinterest/ Rakyatcirebon.disway.id--
RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Sistem crafting atau peracikan dalam video game bukan lagi sekadar menekan tombol 'A' untuk menggabungkan dua item dasar. Dalam beberapa game, peracikan telah bertransformasi menjadi inti permainan, menuntut pemain untuk berpikir layaknya insinyur, alkemis, atau bahkan industrialis.
Sistem crafting terdalam memaksa pemain untuk memahami rantai pasokan, mengelola kualitas bahan baku, hingga mengotomatisasi seluruh proses. Inilah lima game yang diakui memiliki sistem crafting paling kompleks, mendalam, dan memuaskan, di mana proses menciptakan sesuatu adalah tantangan itu sendiri.
BACA JUGA:Bukan Sekadar Game Bocil! Roblox dan Minecraft Sebenarnya adalah Platform Kreatif Super Gila
1. Factorio: Mesin Otomatisasi Tanpa Batas
Bagi penggemar genre builder dan manajemen, Factorio adalah "candu" digital. Game ini menempatkan crafting bukan hanya sebagai fitur, tetapi sebagai tujuan utama. Tujuan Anda? Membangun roket. Namun, untuk mencapai sana, Anda harus merancang pabrik otomatis yang sangat besar dan efisien.
- Kompleksitas yang Mengerikan: Untuk membuat satu objek tingkat lanjut, Anda mungkin membutuhkan puluhan bahan baku berbeda yang harus diproses melalui belasan mesin assembler secara berurutan. Anda harus merancang jalur konveyor (belt) yang rumit, mengelola pasokan listrik, dan melindungi pabrik dari serangan alien lokal.
- Fokus pada Otomasi: Kedalaman Factorio terletak pada bagaimana Anda mengotomatisasi segalanya. Tidak ada lagi meracik manual. Setiap komponen, dari kabel tembaga sederhana hingga CPU tingkat tinggi, harus dirancang untuk diproduksi tanpa intervensi manusia, menciptakan "pabrik dalam pabrik" yang berlapis-lapis.
2. Seri Atelier: Alkimia Penuh Sifat dan Teka-Teki
Seri JRPG Atelier (terutama seri modern seperti Atelier Ryza atau Atelier Sophie) adalah anomali di antara game peracikan. Di sini, Anda adalah seorang alkemis, dan peracikan adalah mekanisme tempur utama Anda.
- Sistem Kualitas dan Properti: Bahan baku yang Anda kumpulkan memiliki kualitas (level) dan trait (sifat) tertentu. Proses crafting adalah tentang menggabungkan bahan-bahan ini di papan teka-teki (seperti grid atau puzzle Tetris) untuk mengoptimalkan sifat akhir dari item yang dibuat, seperti ramuan yang memberikan penyembuhan ekstra atau pedang dengan bonus serangan elemental.
- Item Kustom Tak Tertandingi: Anda tidak hanya meracik ramuan standar. Anda dapat membuat bom dengan efek ganda, atau pakaian yang secara unik memaksimalkan statistik tertentu. Kedalaman ini memastikan bahwa gear terbaik di game ini selalu datang dari dapur alkimia Anda, bukan dari loot bos.
BACA JUGA:10 Istilah Game Paling Populer di 2025: Biar Obrolanmu Nggak
3. Modded Minecraft (Terutama Modpack GregTech)
Meskipun Minecraft versi dasarnya sudah menjadi ikon crafting, kedalamannya melompat secara eksponensial dengan penambahan modpack tertentu, terutama yang berfokus pada teknologi dan industrialisasi seperti GregTech.
- Tingkat Kerumitan Berlebihan: Mod ini mengubah resep dasar secara drastis. Untuk membuat satu batang besi sederhana, Anda mungkin harus menambang bijih, memprosesnya melalui mesin penghancur, mencucinya, memanggangnya di tungku yang membutuhkan bahan bakar spesifik, hingga akhirnya mencetaknya.
- Peta Teknologi Massive: Sistem crafting di sini terikat pada pohon teknologi yang besar. Pemain memulai di zaman batu, beralih ke zaman perunggu, dan secara bertahap membangun reaktor nuklir atau mesin superkomputer. Setiap langkah membutuhkan sumber daya dan mesin peracik yang belum pernah ada sebelumnya, memaksa pemain untuk benar-benar menguasai ilmu material dan teknik.
4. ARK: Survival Evolved
Sebagai game survival bertema dinosaurus, ARK menggabungkan peracikan dasar dengan teknologi canggih. Crafting adalah satu-satunya cara Anda untuk bertahan hidup, berburu, dan berkuasa.
- Sistem Engram yang Masif: Pemain mendapatkan "Engram" (resep) seiring naiknya level. Jumlah resep ini sangat banyak, mulai dari kapak batu sederhana di awal, pelana dinosaurus, rumah baja, hingga senjata laser dan robot mecha di tahap akhir.
- Kebutuhan Sumber Daya yang Grindy: Kedalaman ARK berasal dari skala bahan baku. Untuk membangun markas besar, Anda membutuhkan ribuan ingot logam atau ratusan ton semen, yang semuanya harus ditambang, diangkut, dan diproses, seringkali dengan bantuan dinosaurus yang telah Anda jinakkan. Hal ini menciptakan kebutuhan logistik yang serius dan kompleks.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Game Idle Terbaik: Solusi Gaming Sempurna untuk Kamu yang Sibuk
5. Dwarf Fortress: Ketika Setiap Benda Memiliki Kisah
Mari jujur, di antara semua game di daftar ini, Dwarf Fortress adalah monster yang sesungguhnya. Di balik tampilan yang mungkin terlihat seperti kumpulan simbol acak (ASCII), tersembunyi simulasi material dan peracikan yang gila-gilaan detailnya. Bermain Dwarf Fortress terasa seperti menjadi kepala bengkel pandai besi yang sangat perfectionist sekaligus pengelola benteng yang sering panik.
- Bukan Hanya Resep, Tapi Fisika: Jika Anda ingin menempa pedang, game ini tidak hanya meminta '1 Iron Bar'. Ia peduli pada suhu peleburan, jenis bahan bakar yang Anda gunakan di tungku, dan yang paling penting, kemampuan emosional kurcaci yang melakukannya. Kesalahan dalam crafting bisa membuat benda tersebut berkualitas rendah, atau bahkan lebih buruk, membuat si kurcaci mengamuk karena gagal membuat mahakarya yang ia impikan!
- Kehidupan yang Tidak Terduga: Peracikan di sini terikat pada lore dan simulasi kehidupan kurcaci. Ketika seorang kurcaci mendapatkan "mood" atau "inspirasi" yang tak terduga, mereka akan menuntut bahan baku yang spesifik (bisa berupa mineral langka atau tulang makhluk tertentu) untuk membuat artifact unik. Ini berarti, Anda harus berpacu dengan waktu mencari bahan tersebut sebelum kurcaci Anda depresi dan menghancurkan benteng. Di game lain, crafting itu proses; di Dwarf Fortress, itu adalah drama.
Kelima game ini membuktikan bahwa crafting adalah lebih dari sekadar gimmick. Ia adalah disiplin ilmu, tantangan logistik, dan seni simulasi yang dapat memberikan pengalaman bermain yang tak tertandingi bagi mereka yang mencintai detail dan perencanaan.(*)
Sumber: