Cuaca Ekstrem, Harga Sayuran Naik

Cuaca Ekstrem, Harga Sayuran Naik

RAKYATCIREBON.ID - Harga cabai merah di pasar tradisional Majalengka kembali mengalami kenaikan hingga mencapai Rp80.000 per kilogram untuk jenis inul atau dikenal dengan cabai Indofood. Kondisi ini diduga masih akan terus terjadi hingga cuaca membaik.

“Kenaikan harga cabai dan sejumlah komoditas sayuran lainnya diperkirakan masih akan terus terjadi, apalagi menjelang Ramadan. Disamping cuaca ekstrem, kenaikan harga juga karena menjelang Ramadan,” ungkap Sekretaris Pedagang Pasar Cigasong, Abdul Rojak yang juga pedagang sayuran, Jumat (11/3).

Menurutnya kenaikan saat ini lebih dipicu faktor cuaca ekstrem, sehingga pasokan ke pasar sangat minim. Harga cabai inul sudah beberapa kali mengalami kenaikan, beberapa hari sebelumnya harga masih berada di kisaran Rp70.000 per kilogram, sekarang menjadi Rp80.000 per kilogram.

Untuk cabai keriting juga mencapai Rp55.000 per kilogram, karena dari pasar induk sudah naik. Sementara Kentang Dieng harga dari pasar induk mencapai Rp12.000 per kilogram dan di tingkat eceran mencapai Rp16.000 hingga Rp17.000 per kilogram.

Kentang dari Pangalengan seharga Rp10.000 dari pasar induk dan harga di tingkat eceran mencapai Rp15.000 per kilogram. Wortel harga dari pasar induk mencapai Rp7.000 dan tingkat eceran mencapai Rp12.000 per kilogram.

Mimin, pedagang lainnya mengatakan, harga sayuran yang mengalami penurunan hanya tomat yang semula sempat berada di kisaran harga Rp16.000 tingkat eceran kini harganya Rp9.000 per kg karena harga dari pasar induk Rp5.000 per kilogram. Sedangkan harga bawang merah kini berada di kisaran Rp40.000 per kilogram, dan bawang Sumenep mencapai Rp50.000 per kilogram.

Ojo seorang petani di Desa Lemahputih Kecamatan Lemahsugih mengungkapkan, mahalnya harga cabai karena hasil panen sekarang berkurang disamping mudah busuk. Cabai yang biasa dipanen hingga 10 kali ketika musim hujan yang cukup ekstrem seperti sekarang, paling bisa dipanen hanya setengah dari biasanya.

Belum lagi hama yang terus menyerang sehingga butuh biaya penyemprotan yang cukup tinggi. Jika biasanya disemprot hanya seminggu sekali, ketika musim hujan bisa dilakukan setiap hari apalagi untuk tomat dan bawang daun.

“Jika tidak segera disemprot maka akan muncul ulat dan menyerang daun serta bunga hingga buah,” kata Ojo.

Apalagi menurutnya, di wilayahnya kerap muncul kabut tebal dan itu sangat berdampak pada kondisi sayuran. Ulat mudah muncul dan bisa terjadi pembusukan dalam waktu singkat. (hsn)

Sumber: