Hati yang Bersih Bisa Mengubah Cerita Sedih jadi Gembira

Hati yang Bersih Bisa Mengubah Cerita Sedih jadi Gembira

RAKYATCIREBON.ID - Pandemi Covid-19 sudah lebih dari satu setengah tahun. Sampai sekarang belum berakhir. Entah kapan tuntasnya. Hanya Tuhan yang tahu.

Selama pandemi Covid-19 hampir setiap hari saya mendengar cerita sedih baik saudara, teman, maupun orang yang baru saya kenal. Mulai dari sakit hingga kematian. Perekonomian yang nyaris berhenti yang berakibat kesulitan mencari makan.

Ada yang dirumahkan, gajinya dipotong, hingga pemutusan hubungan kerja (PHK). Jumlahnya tidak tanggung-tanggung: lebih dari 30 juta orang. Diperkirakan bakal terus bertambah.

Saya selalu menyimak semua curahan hati (curhat) yang mereka sampaikan. Berempati atas cobaan berat yang mereka alami.

Mau menyimak curhat mereka, sudah seperti obat. Beban pikiran dan hati mereka jadi berkurang.

Jika ada solusi, saya berikan. Itu lebih menolong mereka. Berhasil atau tidaknya jalan keluar yang disampaikan tergantung pada ketekunan mereka menjalaninya.

\"SUARA\" TUHAN

Paling utama sebelum melaksanakannya, hati mereka harus bersih. Itu penting karena kebersihan hati dapat memunculkan \"suara\"  Tuhan.

Selanjutkan memulai dengan niat baik. Hal ini sangat penting karena menentukan keberhasilan usaha yang dilakukan. Tanpa niat yang baik, semua upaya bakal sia-sia.

Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah keyakinan melaksanakannya. Yakin bisa dilaksanakan, mendapat ridho dari TUHAN, dan sukses.

Semua hal di atas bisa dilakukan siapa saja. Sama sekali tidak sulit, bahkan relatif mudah. Kuncinya hati bersih, niat baik, dan yakin berhasil.

Jika belum memulai sudah merasa sulit dan tidak mungkin, sampai kapan pun tidak akan pernah terwujud. Itu ibarat kalah sebelum bertanding. Layu sebelum berkembang.

MEMBANGUNKAN \"RAKSASA\"

Jadi sukses atau tidaknya tergantung pada diri masing-masing. Pandemi Covid-19 jangan membuat diri lemah. Justru kondisi ini harus dilawan dengan membangunkan \"raksasa\" yang sedang tidur nyenyak di dalam diri. Biasa disebut potensi diri.

Sumber: