Tragedi Susur Sungai Ciamis, Dua Santri asal Majalengka Ikut Tewas
![Tragedi Susur Sungai Ciamis, Dua Santri asal Majalengka Ikut Tewas](https://rakyatcirebon.disway.id/uploads/sites/61/2021/10/karna-kunjungi-keluarga-korban.gif)
RAKYATCIREBON.ID - Bupati Majalengka, Dr H Karna Sobahi MMPd menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya dua pelajar asal Desa Wangkelang, Kecamatan Cingambul dan Desa Sukasari, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka dalam tragedi susur sungai di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Sebagai informasi, tragedi susur Sungai Cileueur di Kabupaten Ciamis menewaskan 11 pelajar Madrasah Tsanawiyah Harapan Baru, Ciamis. Dua orang siswa berasal dari Majalengka, Dea Rizki (13) dan Aldo Maulana Majid (13).
Kesedihan orang nomor satu di Kota Angin tersebut, tampak terlihat saat mengunjungi ke dua rumah duka. Akibat tragedi susur Sungai Cileueur di Kabupaten Ciamis tersebut, juga telah menenggelamkan impian Dea Rizki dan Aldo Maulana Majid.
Bahkan, sesekali kedua bola mata Bupati Majalengka tampak berkaca-kaca saat melihat kedua orang tua korban. Harapan kedua orangtua korban pun kandas dan kini hanya dua bilah bambu yang tertanam di sebuah gundukan tanah merah yang menjelma menjadi sebuah nisan.
Beruntung, dari tragedi susur Sungai Cileueur di Kabupaten Ciamis tersebut, satu santri lainnya asal Majalengka bernama Faisal Saiful Alip Rahmat (13) selamat. Namun, psikis Faisal saat ini mengalami trauma atas insiden tersebut.
Bupati Karna Sobahi menyebutkan, kejadian yang menewaskan dua warga Majalengka di Kabupaten Ciamis tersebut, jangan sampai terulang. Apalagi, sampai terjadi di Kabupaten Majalengka.
Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada sekolah agar melaporkan terlebih dahulu ke Dinas Pendidikan hingga nanti ditindaklanjuti kepada pihak kepolisian.
\"Kejadian ini jangan sampai berulang. Kegiatan siswa atau ekstrakurikuler di Majalengka agar betul-betul selektif. Minta ke sekolah agar kalau ada kegiatan besar itu lapor ke Dinas Pendidikan. Nanti Disdik lapor ke kepolisian sehingga bisa ikut mengawasi,\" katanya.
Menurutnya, kegiatan tersebut berbahaya dan tentu harus disiapkan pembimbing. Bahkan perlu tim SAR atau BPBD. \"Jadi ini sesuatu yang harus mendapat perhatian semuanya. Kalau sudah begini kan kita tinggal memetik pelajaran saja supaya tidak terjadi di Majalengka,\" jelasnya.
BERI PENDAMPINGAN PSIKIS
Kegiatan susur sungai yang dilakukan oleh MTs Harapan Baru di Kabupaten Ciamis yang menghanyutkan 11 pelajar berakhir tragis. Namun, banyak juga dari anak-anak yang selamat dari insiden tersebut. Inilah yang menjadi perhatian Bupati Majalengka, Karna Sobahi.
Salah satunya Faisal Saiful Alip Rahmat (13), pelajar asal warga Desa Wangkelang, Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, yang saat ini mengalami trauma dari tragedi susur sungai tersebut.
Rencananya, siswa selamat dari insiden tersebut, Pemerintah Kabupaten Majalengka (Pemkab Majalengka) akan memberikan pendampingan psikologi untuk menghilangkan trauma yang dialami korban.
\"Bagi anak yang selamat ini, dia akan trauma membayangkan kejadian. Sehingga akan mengganggu ketenangan jiwanya,\" ungkap Bupati Karna Sobahi.
Sumber: