Menanti Sikap Rektor, Agenda Protes Lanjutan Ditunda
RAKYATCIREBON.ID - Usai berhasil temui rektor guna sampaikan keberatan soal uang kuliah tunggal (UKT), Aliansi Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon mulai tahan diri. Mereka beri rektor jeda 4 hari sampai Senin (9/8) terbitkan Surat Edaran (SE) pemotongan UKT lebih besar.
Tim Media Aliansi Mahasiswa IAIN Cirebon, Idan Sahid membenarkan, saat ini Aliansi Mahasiswa fokus menunggu sikap rektor. Sedianya, Jumat (6/8) dan Minggu (8/8) diadakan penggalangan dana sebagai aksi solidaritas bagi mahasiswa tak mampu bayar UTK sekaligus bentuk protes lanjutan.
\"Untuk rencana hari Jumat dan Minggu melakukan penggalangan dana kita tangguhkan dulu. Mengingat rektor sudah membuka ruang audiensi, harapannya sampai tenggat waktu 9 Agustus itu tuntutan mahasiswa benar-benar direalisasikan,\" ujar Idan.
Dia menegaskan, tuntutan Aliansi Mahasiswa soal pemotongan UKT diperbesar mendapat dukungan sesama mahasiswa. Saat ini, Aliansi Mahasiswa memuat perwakilan banyak organisasi mahsiswa intra dan ekstra kampus seperti SEMA dan DEMA Institut, GMNI, PMII, HMI, KAMMI, dan IMM.
\"Disepakati tenggat waktu sampai hari Senin, 9 Agustus 2021 rektor dan jajarannya akan melakukan rapat pimpinan untuk memperjuangkan dan memenuhi tuntutan mahasiswa,\" tambah dia.
Adapun tuntutan Aliansi Mahasiswa antara lain besaran persenan pemotongan keringanan UKT akan diputuskan pada Senin (9/8). Kemudian waktu pembayaran UKT dan waktu pengajuan keringanan UKT diperpanjang dengan syarat yang ada pada pengajuan keringanan UKT terkait stempel basah RT/RW dapat menggunakan tanda tanggan saja.
Selain itu, tambah Idan pemotongan UKT 50 persen bagi mahasiswa yang sedang mengambil skripsi (Semester Akhir) tanpa disertai syarat sudah mendaftar munaqosah. Serta bagi mahasiswa yang terancam berhenti kuliah diberikan bantuan dengan dana UPZ dan Dana IAIN Peduli. (wan)
Sumber: