Bupati Cirebon Kantongi Pejabat Culas, Imron: Saya Diam Bukan Berarti Tidak Tahu!
RAKYATCIREBON.ID - Diremehkan, dianggap tidak bisa memimpin, bahkan dinilai bodoh, membuat Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg jengah. Dia mengaku sudah mengantongi nama-nama oknum pejabat culas yang ingin selalu menempati posisi bagus, padahal tidak memiliki kinerja yang baik.
Kepada Rakyat Cirebon, Imron mengatakan, kesan diamnya selama ini, bukan berarti karena tidak tahu. Namun, itu salah satu strateginya untuk melihat seberapa loyal dan baik kinerja para pejabat yang menjadi bawahannya.
\"Bupati Cirebon itu mempunyai gaya dan cara sendiri dalam menyikapi berbagai macam persoalan. Saya sengaja diam, untuk melihat seberapa jauh kinerja dan kualitas serta loyalitas mereka dalam bekerja,\" ungkap Imron, Minggu (5/6).
Selama dua tahun lebih menjadi bupati, dirinya paham betul mana yang kinerjanya bagus, mana yang kerjanya hanya Asal Bapak Senang (ABS). Imron menilai, justru dengan sikap diamnya selama ini, akhirnya banyak pejabat yang terjebak bahkan menganggap dirinya bodoh.
Di sini lah Imron mulai paham dan menemukan nama-nama pejabat yang dinilai tidak konsisten dalam melaksanakan tugas. \"Banyak eselon II yang menilai saya ini tidak mengerti apa-apa. Mungkin karena saya bekas kepala Kemenag, jadi mereka menilai saya bodoh dalam mengurusi pemerintahan. Tapi, akhirnya saya sudah tahu siapa saja mereka. Wong terbukti kok, kinerjanya mereka juga tidak memuaskan,\" bebernya.
Imron juga semakin yakin, selama ini masih ada saja oknum pejabat yang selalu mengutamakan kepentingan pribadi. Itu terlihat ketika ada beberapa pejabat yang mengaku menempati dinas yang \"kering\". Namun ketika akan dipindah, malah merengek dan minta bertahan. Ada juga pejabat yang sudah lama menempati SKPD yang dianggap basah, dan saat dipindah tidak rela.
\"Intinya banyak oknum pejabat yang ingin selamanya menempati OPD yang dianggap lahan basah. Ini kan tidak jauh dari persoalan uang. Buktinya, ada oknum pejabat anak buah saya, yang teriak ketika dipindah ke OPD yang dia anggap kering,\" jelas Imron.
Dengan adanya Covid-19 ini, beriimbas sangat luar biasa dalam pembangunan Kabupaten Cirebon. Anggaran yang sudah disiapkan, harus hilang karena ada refocusing. Belum lagi banyak proyek strategis yang saat ini masih terbengkalai. Untuk itu, dirinya menekankan, supaya setiap OPD membuat program yang jelas, terlebih untuk program skala prioritas.
\"Kemarin mutasi juga mendapat kritik keras dari dewan. Kami ini sedang menata manajemen birokrasi. Saya harap ke depan, eksekutif dan legislatif bisa sejalan. Mari duduk bersama dalam menyelesaikan persoalan Kabupaten Cirebon,\" terangnya.
Pria yang juga ketua DPC PDIP Kabupaten Cirebon ini menekankan, agar ASN Pemkab Cirebon tidak bertingkah macam-macam. Apalagi, setingkat eselon II yang punya kewenangan mengelola anggaran. Dengan kondisi seperti ini, dia meminta untuk hati-hati mengelola anggaran. Apalagi yang berhubungan dengan proyek.
\"Saya diam bukan berarti saya tidak tahu dengan kinerja anak buah saya. Dan kembali saya ingatkan, saya sudah kantongi nama-nama oknum pejabat yang culas dan tidak amanah dalam menjalankan tugasnya,\" tukas Imron.
Sebelumnya, kebijakan rotasi pejabat eselon II Kabupaten Cirebon yang dilakukan oleh Bupati Imron, memang banyak dikritik beberapa pihak. Salah satunya politisi PKS Kabupaten Cirebon, Junaedi ST yang duduk di komisi I DPRD Kabupaten Cirebon.
Selain kompetensi pejabat yang menduduki jabatan baru banyak tidak sesuai dengan keahliannya, Junaedi juga menilai proses rotasi dan mutasi pada pejabat Eselon II bertabrakan dengan regulasi yang ada, yakni UU 5/2014 tentang ASN, PP 11/2017 tentang managemen PNS. (yog)
Sumber: