Tak Semua APBD untuk Covid, Majalengka Bangun Ruang Publik
MAJALENGKA - Kabupaten Majalengka meraih peringkat kedua tertinggi se-Jawa Barat dalam pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Hal ini berdasarkan hasil kajian Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat.
\"Hasil tersebut dari semua indikator, seperti dalam pengelolaan APBD. Kita tidak menghabiskan semua APBD untuk penanganan Covid-19, melainkan untuk membangun ruang publik yang dapat membangkitkan UMKM,\" terang Bupati Majalengka, Karna Sobahi, Jumat (12/3).
Kemudian, tak hanya memberikan bantuan sosial saja, melainkan juga memberi program padat karya. Bahkan di tiap desa bisa membangkitkan semangat masyarakat dalam bekerja dan membuka lapangan pekerjaan, sehingga masyarakat pun mendapatkan penghasilan dari pekerjaan tersebut.
\"Ribuan UMKM di Kabupaten Majalengka, kita lakukan pembinaan. Kita beri stimulan, bantuan, bimbingan dan diklat. Bahkan, kita juga minta kepada pihak perbankan, agar masyarakat bisa dibantu dengan program pinjaman lunak maupun KUR atau lainnya,\" jelas Karna.
Dari berbagai indikator tersebut, lanjutnya, sangat luar biasa bisa bergerak di tengah gempuran corona ini. \"Jadi wajar, melalui indikator tersebut, laju perekonomian kita peringkat kedua tertinggi di Jawa Barat,\" ujarnya.
Terlebih lagi, tambahnya, dari sektor pertanian di Kabupaten Majalengka. \"Kita tak mendengar ada yang kelaparan. Karena masyarakat tidak membiarkan lahan pertanian kosong. Artinya, masyarakat bisa lebih dari 1-2 kali menanam dalam satu tahun. Jadi, masyarakat bisa memanen berkali- kali lipat,\" ujarnya.
Sebelumnya, hasil kajian Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, Kabupaten Majalengka saat ini memiliki nilai tertinggi kedua se-Jawa Barat, dalam laju pertumbuhan ekonomi.
\"Jadi, laju pertumbuhan ekonomi kita sangat luar biasa kuatnya ditengah pandemi ini. Sehingga tidak terlalu berpengaruh akibat Covid-19,\" ungkap Karna Sobahi.
Menurut Karna, laju pertumbuhan ekonomi ini ditopang oleh dua sektor, Pertama dari sektor pertanian dan yang kedua dari UMKM.
Jadi, pada masa Covid-19, hasil pertanian dan gerakan tanam seperti padi dan palawija terus dijalankan oleh masyarakat, sehingga hasil panen bertambah.
\"Jadi, di masa pandemi ini masyarakat Majalengka masih ada beras, ubi, kacang -kacangan dan lainnya. Jadi cukup buat mereka dan tidak terlalu berpengaruh akibat Covid-19,\" ujarnya.
Kemudian, kata Karna, UMKM Kabupaten Majalengka juga bergerak dan seirama dengan Covid-19 ini. Karena, para pelaku UMKM sangat merasakan jika tanpa usaha tidak akan bisa makan.
\"Makanya, mereka (masyarakat Majalengka-red) semangat terus,\" ucapnya.
Tak hanya itu, lanjutnya, di Kabupaten Majalengka juga tidak terjadi PHK besar-besaran. \"Karena, saya tekankan kepada para pimpinan perusahan agar tidak melakukan PHK besar-besaran lantaran akan mengakibatkan banyak pengangguran dan kemiskinan akan bertambah,\" jelasnya.
Sumber: