28 Kecamatan di Indramayu Beresiko Tinggi Covid-19

28 Kecamatan di Indramayu Beresiko Tinggi Covid-19

RAKYATCIREBON.ID – Grafik penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Indramayu belum menunjukan tanda-tanda penurunan. Kini 28 dari 31 kecamatan kategorinya zona merah dengan tingkat resiko tinggi, sisanya 3 kecamatan masuk zona oranye tapi menuntut kewaspadaan tinggi.

Berdasarkan peta zonasi resiko Covid-19 terbaru yang bersumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, disebutkan tidak ada satu pun wilayah kecamatan yang masuk dalam kategori zona kuning dengan tingkat resiko rendah. Terlebih lagi kategori zona hijau yang notabene zona tidak terdampak.

“Pemetaan zonasi resiko dilakukan melalui kategorisasi 4 zona resiko yang didapatkan dari hasil penjumlahan dari skoring dan pembobotan setiap indikatornya. Indikatornya adalah epidemiologi, surveilans, dan pelayanan kesehatan,” jelas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, dr H Deden Bonni Koswara MM, Selasa (19/1).

Peta zonasi terbaru yang menyebutkan 28 kecamatan zona merah dan 3 kecamatan zona oranye itu sesuai perkembangan dan data dari tanggal 5 hingga 18 Januari 2021. Data zona merah itu meliputi Kecamatan Indramayu, Pasekan, Sindang, Balongan, Jatibarang, Juntinyuat, Sliyeg, Karangampel, Kedokanbunder, Kertasemaya, Sukagumiwang, Tukdana, Bangodua, Widasari, Lohbener, Arahan, Cantigi. Berikutnya Kecamatan Losarang, Kandanghaur, Terisi, Cikedung, Kroya, Bongas, Patrol, Anjatan, Sukra, Haurgeulis, dan Gantar. “Untuk wilayah yang masuk zona oranye yaitu Kecamatan Krangkeng, Lelea, dan Gabuswetan. Tidak ada kecamatan yang zona kuning atau hijau,” sebutnya.

Sementara itu, jumlah kasus Covid-19 hingga 19 Januari 2021 tercatat sudah mencapai 2.513 termasuk tambahan terbaru 30 kasus. Rinciannya terdiri dari 1.926 orang sembuh, 90 orang meninggal dunia, dan 497 orang masih dalam perawatan atau isolasi. Adapun data lainnya, total suspek 2.383, total probabel 88, total kontak erat 6.906, dan ada 22.472 total tes swab PCR.

Menyikapi kondisi dan perkembangannya, Deden mengimbau masyarakat agar tetap disiplin dan melaksanakan protokol kesehatan. Dalam hal ini sangat penting untuk selalu mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer, memakai masker, dan menjaga jarak. “Tetap disiplin dan patuhi prokes sambil menunggu vaksin,” pungkasnya. (tar)

Sumber: