Jemaah Haji Terancam Batal Terbang

Jemaah Haji Terancam Batal Terbang

MAJALENGKA-Pemberangkatan jemaah haji yang semula akan terbang dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, kini terancam batal terkait beberapa kendala. Direktur Keuangan PT BIJB, M Singgih mengatakan, dalam reses ini, panjang runway bisa terwujud menjadi 3 ribu meter, sebagai salah satu syarat penerbangan ibadah haji untuk menampung triple seven ketika take off maupun landing. Sedangkan untuk eksisting baru mencapai 2500 meter. Menurut dia, akibat salah satu permasalahan itu, kemungkinan besar rencana penerbangan ibadah haji pada tahun ini melalui bandara Kertajati, sebagaimana keinginan Presiden Joko Widodo sulit terlaksana. \"Kalau lokasi lahan sudah oke.Tinggal kontruksi, rambu-rambu landasan, dan fasilitas lainnya belum ada. Kalau waktu pembangunan runway untuk panjang 500 meter membutuhkan waktu lima bulan. Sedangkan ibadah haji 2018, pemberangkatannya diperkirakan Juli 2018, sekarang sudah Mei 2018,\" tandas Singgih kepada Rakyat Majalengka, Senin (14/5). Selain persoalan runway, lanjut dia, PT BIJB juga berharap Kementrian Perhubungan RI segera menerbitkan izin badan usaha bandarudara (BUBU). Sebab, di dalam amanat Perda Provinsi Jawa Barat, bahwa BIJB diamanatkan, disamping merencanakan, membangun, juga mengoperasikan bandara itu sendiri. \"Kalau secara administrasi from yang dibutuhkan sudah kami penuhi. Baik itu syarat administrasi, keuangan minimal Rp1 triliun, dan syarat manajerial,\" tuturnya. Memang kalau secara korporasi BIJB, kata dia, belum berpengalaman, tapi dari segi sumber daya manusia (SDM) sudah sangat mendukung. Karena banyak eks-eks bandara yang bergabung di BIJB, disamping mereka sangat berkompeten dibidang masing masing. Aspirasi terakhir, kata dia, segera diimplementasikanya porsi kepemilikan saham dalam bentuk Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT). Sebab peminatnya saat ini sudah ada yang masuk.

Sumber: