Revitalisasi Makin Ngambang, Pedagang Pasar Kanoman Resah

Revitalisasi Makin Ngambang, Pedagang Pasar Kanoman Resah

\"revitalisasi

RAKYATCIREBON.CO.ID  – Revitalisasi Pasar Kanoman tak kunjung dimulai. Sejak tahun lalu, selalu ditunda karena momentum. Misalnya ketika hendak Idulfitri, diundur setelahnya. Kemudian diundur lagi karena ada momen Festival Keraton Nusantara (FKN), hingga alasan terakhir setelah tradisi Muludan.

“Sudah lebih dari setahun kontrak habis, belum juga ada kejelasan kapan revitalisasi Pasar Kanoman dimulai. Perlu ada ketegasan pemerintah kota dan dewan. Karena persoalan ini kelihatannya terkatung-katung,” ungkap Ketua DPD Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kota Cirebon, H Agus Saputra, kemarin.

Ia menyebutkan, para pedagang Pasar Kanoman kini resah. Pasalnya, mereka selalu menanti kepastian revitalisasi.  Sejauh ini belum juga ada kepastian, kapan proses itu dimulai. “Membuat pedagang resah, meminta kepastian. Menjadi tidak tenang saat mencari rejeki,” ujarnya.

Untuk itu, Agus menyarankan, Pemkot Cirebon melalui Perumda Pasar untuk menggelar audiensi dengan pedagang guna mencari solusi atas ketidakpastian itu. “Maka perlu duduk bareng untuk mencari solusi. Perlukah pasar akan jadi dibangun? Kalau jadi, harus secepat mungkin,” katanya.

Agus menambahkan, revitalisasi Pasar Kanoman perlu dilakukan sesegera mungkin, karena kedepan ada beberapa momen yang bisa menunda lagi. Misalnya, sekitar empat bulan kedepan sudah memasuki Ramadan, kemudian lebaran Idulfitri.

“Pedagang akan dilema lagi. Tidak mungkin mau pindah, karena alasannya mau merema. Karena sebulan menjelang bulan Ramadan saja, pasar sudah semakin ramai pengunjung,” kata dia.

Makanya, Agus juga menawarkan kepada Perumda Pasar untuk membahas opsi kemungkinan perpanjangan kontrak bagi pedagang. Karena kontrak pedagang sendiri sudah habis sejak Juni 2016 lalu.

“Kalau tidak jadi direvitalisasi dalam waktu dekat, bisa mengambil opsi perpanjang kontrak dengan bangunan pasar yang saat ini. Misalnya 20 tahun kedepan tambahannya,” tutur Agus.

Menurut dia, untuk memutuskan solusi strategis bagi pedagang, diperlukan ketegasan dari Perumda Pasar. Selain juga transparansi kepada pedagang, mengenai proses yang tengah ditempuh pihak investor, PT Inti Utama Raya.

“Perumda Pasar kelihaanya tidak punya ketegasan. Termasuk tidak transparan kepada pedagang, seperti apa kepastian dari PT Inti. Pedagang juga akhirnya berpikir untuk menempuh opsi perpanjang kontrak itu,” katanya.

Sementara itu, direksi Perumda Pasar belum bisa dikonfirmasi mengenai kepastian start revitalisasi pasar Kanoman. Beberapa kali dihubungi melalui sambungan ponselnya, Direktur Utama Perumda Pasar, Akhyadi SE tak merespon. Begitu juga ketika didatangi ke kantornya, tak bisa ditemui. (jri)

Sumber: