Pengusung “Pasti” Waspadai Provokasi
Senin 04-12-2017,07:38 WIB
CIREBON – Di tengah kebimbangan sejumlah figur yang ingin maju di Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Cirebon 2018 mendatang dalam mencari pasangan, satu-satunya pasangan yang sudah terbentuk, yaitu petahana Walikota Cirebon, Drs Nasrudin Azis SH dan Ketua DPD Partai Nasdem, Dra Hj Eti Herawati terus melangkah.
|
PasanganAzis-Ei konsolidasi jelang Pilwalkot Cirebon. Foto: Fajri/Rakyat Cirebon |
Minggu (3/12), Pasangan Azis-Eti (Pasti) melakukan konsolidasi perdana secara formal antara dua parpol awal pengusung, yakni Partai Demokrat dan Partai Nasdem. Konsolidasi yang digelar di kantor DPC Partai Demokrat itu dihadiri pengurus kedua parpol tersebut.
“Konsolidasi hari ini (kemarin, red) dilaksanakan agar pengurus kedua partai saling mengenal sampai ke tingkat terbawah kepengurusan. Ini penting, karena pasangan Azis-Eti, tidak lagi menengok ke belakang, tapi melangkah kedepan dengan sungguh-sungguh,” ungkap Azis, usai konsolidasi tersebut, di hadapan sejumlah wartawan.
Ada beberapa hal yang dibicarakan dalam konsolidasi tersebut. Selain persiapan deklarasi bersama, Partai Demokrat dan Partai Nasdem juga mengantisipasi potensi provokasi dari luar untuk memecah belah kedua parpol. Potensi itu tidaklah mengherankan, karena duet Pasti yang pertama mendapat rekomendasi.
“Sekadar waspada. Sebelum kompetitor berupaya memecah belah kita, lebih dulu kita siapkan rompi anti pecah belah. Sedini mungkin kita ingatkan kader dari kedua partai untuk tidak mudah diprovokasi dengan informasi yang menyesatkan,” ujarnya.
Untuk itu, Azis yang kini menduduki Ketua Majelis Pertimbangan Cabang (MPC) Partai Demokrat Kota Cirebon, mengajak kepada kader kedua parpol untuk tidak segan meminta klarifikasi kepada elit pengurus masing-masing, jika menemui informasi yang dianggap menyesatkan.
“Maka ketika ada kebimbangan, masing-masing kader bisa berkomunikasi dengan pengurus partai masing-masing. Kalau sudah ada timgab (tim gabungan, red), nanti bisa dengan timgab. Agar kader partai pengusung tidak mudah dipecah belah,” tuturnya.
Rencananya, dalam pembentukan timgab pemenangan duet Pasti, masing-masing parpol akan mengirimkan lima orang utusan. Partai Demokrat dan Partai Nasdem sudah menyiapkannya. Hanya saja, mereka menunggu rekomendasi dari PKB dan PKPI yang juga akan mengusung Azis-Eti.
“Partai Demokrat akan mengirim 5 orang dan Partai Nasdem juga 5 orang. Kemudian kita akan komunikasikan dengan PKB dan PKPI. Deklarasi sendiri diperkirakan 9 Desember,” kata Azis.
Mengenai rekomendasi dari PKB dan PKPI yang belum terbit, Azis berharap, antar ketua parpol bisa mengomunikasikan. Sehingga sebelum 9 Desember deklarasi bersama, PKB dan PKPI juga sudah menerbitkan rekomendasi.
“Ketua Partai Demokrat dan Partai Nasdem segera akan komunikasi dengan PKB dan PKPI. Mudah-mudahan sebelum deklarasi, sudah bisa menyatu. Karena tinggal teknis saja dalam penerbitan formal rekomendasi. Kalau kesepakatan sudah,” katanya.
Senada disampaikan Eti Herawati. Pihaknya berharap, rencana deklarasi 9 Desember tidak berubah. Saat ini, pihaknya bersama Partai Demokrat tengah mempersiapkan materi deklarasi yang rencananya akan digelar di Taman Air Gua Sunyaragi. “Termasuk dua partai lainnya (PKB dan PKPI, red), mudah-mudahan secepatnya bersama,” katanya.
Politisi yang juga wakil ketua DPRD Kota Cirebon itu juga sependapat dengan Partai Demokrat. Parpol pengusung duet Pasti jangan sampai mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dengan tujuan memecah belah.
“Antisipasi itu pasti kita lakukan. Karena dinamika pilkada itu apa saja bisa terjadi. Makanya kita lebih baik sedia payung sebelum hujan,” kata wanita yang akrab disapa Eeng Charli itu. (jri)
Sumber: