Karaoke Blue Sky Disegel, PL: ?Saya Cuma Nyanyi, Gak Begituan
Jumat 24-11-2017,01:00 WIB
MAJALENGKA - Paska ditutupnya tempat karaoke Blue Sky (BS) oleh Satpol PP Kabupaten Majalengka, puluhan perempuan pemandu lagu (PL) kehilangan tempat mata pencaharian.
|
Satpol PP segel karaoke Blu Sky Majalengka. Foto: Herik/Rakyat Cirebon |
Mereka mengaku dengan adanya BS, bisa mencari penghasilan tambahan untuk menutupi biaya anak dan kebutuhan dapur. Sebagian PL mengaku bahwa adanya BS yang selalu buka hingga dini hari itu, membuatnya ada pemasukan tambahan, dibandingkan di tempat karoke lainnya.
Salah seorang PL karoke BS, Bunga (bukan nama sebenarnya) tidak mengetahui perihal asal pokok permasalahan yang menimpa BS. Hanya saja sejak ada BS, dirinya bersama puluhan teman merasa sangat terbantu. Alasan ia mau di booking kerja sampingan di tempat karaoke cukup lumayan.
\"Meski bukan karyawan, tapi kalau misalnya ada yang booking minta ditemani nyanyi, tips nya kan lumayan mas. Apalagi kalau yang booking boral and baik hati, dia bisa ngasih lebih. Semalaman di sana bisa dapat Rp200 sampai Rp300 ribu. Gak tentu juga si mas, cuma rata-rata segitu,\" ungkapnya, Kamis (23/11).
PL lainnya, yang biasa dipanggil EM (32) mengatakan, setelah kena razia tahun lalu, namun beberapa bulan setelahnya tempat karoke BS kembali aktif. Sehingga dirinya kembali mendapatkan penghasilan. Kontak antara pelanggan dengan dirinya masih tetap aktif, sehingga dirinya tidak kehilangan klien yang baik dan mudah keluar duit.
\"Jujur ya mas, saya cuma nyanyi. Gak ada yang begituan. Tapi memang pekerjaan saya mengharuskan saya harus berpenampilan seksi. Karena itulah yang disukai para pelanggan. Dan saya demi klien harus tunduk pada aturan tak resmi itu,\" ungkap ibu satu anak ini, sembari tidak mau menyebutkan tentang kliennya.
Baik Bunga maupun EM serta puluhan PL yang biasa nangkring di BS itu, kini merasa kehilangan tempat menambah penghasilan. Mereka pun mengakui bahwa tempat karoke di Majalengka bukan hanya di BS. Kelebihan di tempat itu yakni bisa nangkring hingga pukul 03.00 WIB dini hari. Sehingga jika telah selesai di tempat karoke lain, ia bisa mencari tambahan di BS.
\"Kini BS ditutup, kami mungkin lari ke tempat lain. Bisa di wilayah Majalengka lagi atau ke luar daerah. Kami gak ngerti persoalan izin dan lain sebagainya, itu bukan urusan kami. Akan tetapi menemani klien itu, yang jelas itu pekerjaan bagi kami. Kami tau bagi sebagian mayoritas orang, pekerjaan kami ini hina, tetapi bagi kami sendiri yang penting ini bukanlah pekerjaan kriminal,\" keluhanya.
Sementara itu tempat Karoke BS yang berada di jalan Abdul Halim, tidak jauh dari hotel berkelas dekat bunderan Munjul itu, kini tampak sepi dan sudah tersegel. Masyarakat di belakang BS tentu saja selalu mengeluhkan kalau tempat karoke itu, selalu saja mengganggu kenyamanan, mengingat selalu buka hingga menjelang shubuh.
\"Selain itu, kalau pagi-pagi selalu ditemukan bekas botol minuman keras. Dan bukanya itu hingga jam 3 pagi, sebelum Shubuh. Itu kan keterlaluan, sementara nyanyi-nyanyi mereka juga mengganggu karena bising. Oke lah ada peredam suara, tapi kadang selalu masih terdengar, mengingat suara malam hari meskipun kecil selalu terdengar,\" ungkap seorang warga setempat, Willy. (hrd)
Sumber: