Proyek BIJB Dituding Penyebab Banjir

Proyek BIJB Dituding Penyebab Banjir

MAJALENGKA – Hujan yang mengguyur wilayah Majalengka selama dua malam berturut turut, yakni pada Jumat-Sabtu, (17-18/11) menyebabkan pemukiman di blok Cikamangi desa Leweunghapit Kecamatan Ligung kembali teredam banjir.
\"kecamatan
Desa Leweunghapit  Majalengka terendam banjir. Foto: Hasan/Rakyat Cirebon 
Disinyalir, banjir tersebut di akibatkan meluapnya air sungai Cikamangi yang tidak mampu menampung aliran sungai dari hulu. Sementara pembangunan tanggul penahan tanah (TPT) di sepanjang sungai Cikamangi belum semuanya tuntas. 

Akibatnya ketika di hulu sungai Cikamangi turun hujan lebat bisa dipastikan airnya akan meluap dan merendam sawah dan perumahan warga Blok Cikamangi.

Kades Leweunghapit Didi Suryadi mengatakan, meluapnya banjir di blok Cikamangi ini akibat sungai Cikamangi yang samping kiri dan kananya belum di buat TPT. Sementara di desa tetangga TPT sudah tuntas di kerjakan. Sehingga, setiap turun hujan lebat air sungai Cikamangi meluap dan merendam perumahan warga.

\"Sebaiknya pembangunanan TPT harus terus dilanjutkan sampai tuntas agar banjir tidak selalu menghantui warga di sini. Kami berharap BBWS dalam membangun TPT di sungai cikamangi jangan setengah-setengah, akibatnya dapat merugikan warga di sini,\" ujarnya.

Tidak hanya itu, kata dia, Pemdes juga berharap kepada Pemcam Ligung dan Pemkab Majalengka untuk mendorong kepada BBWS Cimanuk dan Cisanggarung untuk melajutkan pembangunan TPT di sepanjang sungai Cikamangi. Sehingga kedepan blok Cikamangi tidak selalu menjadi langganan banjir.

\"Sebaiknya pemerintah harus cepat tanggap, kalau setiap waktu selalu banjir maka masyarakat kami akan selalu mengalami kerugian yang tidak sedikit. Karena puluhan hektare sawah akan terancam gagal panen,\" tandasnya.

Sementara itu, Kasi Trantib kecamatan Ligung, Didi mengaku, sudah melaporkan musibah banjir ini kepada intansi terkait. Baik BPBD Kabupaten Majalengka maupun ke instansi lain. Seperti, Dinas PSDA maupun BBWS yang ada di Cirebon.

“Mudah mudahan keluhan warga akan pembangunan TPT bisa di lanjutkan. Sehingga banjir sewaktu waktu tidak menghantui kembali warga kami,\" ujarnya.

Tidak hanya di kecamatan Ligung, Banjir juga merendam areal persawahan di beberapa desa di kecamatan Jatitujuh. Akibat dari meluapnya sungai Cibuaya, sedikitnya areal sawah di empat desa seperti Sumber Wetan, Jatitengah, Jatiraga, Pilangsari, dan Babajurang ikut terendam.

Menurut salah seorang petani di desa Jatitengah, Wardali, sejumlah sawah milik warga terendam banjir akibat hujan deras. Beruntung, sawah milik belum ditanami padi, karena baru memasuki masa tanam.

“Kemarin tanahnya baru diolah belum ditanami padi. Hanya ada beberapa bibit persemaian yang terendam. Sehingga, kalaupun rugi jumlahnya tidak seberapa jika dibandingkan dengan areal persawahan yang sudah ditanami,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan kabupaten Majalengka, Ir H Wawan Suwandi MP mengatakan, banjir yang merendam areal persawahan di Kertajati dan Jatitujuh, merupakan salah satu dampak dari adanya pembangunan Bandara Udara Internasional Jawa Barat (BIJB).

Dijelaskan Wawan, akibat adanya kawasan tersebut, wilayah atau area serapan air berkurang hingga meluap ke pesawahan warga. Sehingga sungai yang berada di sekitar seperti Cibuaya tidak bisa menampung air yang besar.

“Sedikitnya 10 desa dan 300 hektare sawah terendam. Dari mulai desa Babakan Kertajati hingga Sumber Wetan. Kami sarankan petani ikut asuransi pertanian yang polisnya dalam satu hektare hanya  Rp60 ribu,  dapat pengganti polis sampai satu juta,” ujarnya.(hsn)

Sumber: