Setahun, 16 Hektare Lahan Produktif Hilang

Setahun, 16 Hektare  Lahan Produktif Hilang

LEMAHWUNGKUK - Dari tahun ke tahun, sektor lahan pertanian di Kota Cirebon semakin tergerus habis. Hingga saat ini, Kota Cirebon hanya tinggal memiliki 246 hektare lahan pertanian. Jumlah tersebut terus berkurang, dimana pada tahun 2016 lalu, ada 262 hektar lahan.
\"lahan
Lahan pertanian di Kota Cirebon makin berkurang. Foto: Asep/Rakyat Cirebon
\"Tahun ini kita kehilangan 16 hektar sawah, dimana pada tahun 2017 kita hanya punya 246 hektar saja,\" demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kota Cirebon, Maharani Dewi saat diwawancarai rakcer mengenai lahan pertanian.

Lebih jauh dikatakan Maharani, tergerusnya lahan pertanian sehingga lahan sawah semakin sempit, terutama di tengah-tengah kota diakibatkan perkembangan pembangunan, terutama oleh pengembangan bisnis di sektor properti.

Kemajuan dari segi tersebut, lanjutnya, tidak bisa dibendung dengan alasan apapun, pasalnya Kota Cirebon juga sedang menggalakkan pembangunan di semua sektor, maka sudah tentu itu juga diiringi oleh pembangunan infrastruktur pendukung dari sektor swasta.

\"Alih fungsi itu tentu dipengaruhi pembangunan, dan yang paling banyak ya alih fungsi oleh perumahan-perumahan itu, ya kita juga tidak bisa membendung itu,\" lanjut Maharani.

Mengantisipasi terus tergerusnya lahan pertanian yang ada, diakui Maharani pihaknya tidak bisa melakukan pembebasan lahan karena terbentur anggaran. Akan tetapi, hal yang dilakukan sebagai langkah antisipasi adalah dengan meningkatkan kualitas pertanian di lahan-lahan yang tersisa.

Pihaknya pun tidak menyia-nyiakan kemajuan teknologi untuk mencapai tujuan pemaksimalan pertanian tersebut, dimana dikatakannya beberapa ilmu terapan yang memanfaatkan teknologi sudah mulai diterapkan oleh para petani.

\"Cetak lahan baru kita gak bisa mas, hanya kita terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pertanian, kita pakai sistem baru, seperti dengan menggunakan kualitas benih yang bagus, pupuk organik, pakai sistem jarwo dan beberapa teknik lain,\" tutur Maharani.

Meskipun lahan semakin sempit, ia mengharapkan agar para petani tetap bisa memanfaatkan lahan yang ada sehingga hasil pertanian yang bisa dipanen bisa mencapai kualitas yang maksimal, meskipun berasal dari lahan yang hanya sepetak.

\"Kita akan terus upayakan agar hasil pertanian maksimal, biarpun lahannya hanya sedikit,\" kata Maharani. (sep)

Sumber: