Hanya 22 Persen yang Ikut BPJS Ketenagakerjaan

Hanya 22 Persen yang Ikut BPJS Ketenagakerjaan

KESAMBI –  Produk asuransi Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cirebon masih sepi peminat. Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Cirebon, Andry Rubiantara menyebut, dari total target pengguna jasa asuransi se Ciayumajakuning, hanya 22 persen saja yang  berhasil digaet.
\"produk
Andry Rubiantara. Foto: Suwandi/Rakyat Cirebon
Diwawancara usai mengisi sebuah kegiatan, Andry  menjelaskan, untuk meningkatkan prosentase pengguna jasa asuransi, BPJS Ketenagakerjaan menyasar segmen pelaku UMKM dan tenaga kerja non ASN.

Hal itu, kata dia, dilakukan guna membumingkan BPJS Ketenagakerjaan pada masyarakat kelas menengah ke bawah.  “Tidak lebih dari 22 persen. Kan  ada yang PU dan BPU, nah yang sekarang saya galakan itu usaha – usaha mikro karena usaha besar udah jarang yang bisa,” ungkapnya kepada Rakyat Cirebon, kemarin.

Andry melanjutkan, peserta BPJS Ketenagakerjaan dari non ASN  terbanyak  justru berasal dari Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cirebon. Sementara di Kota Cirebon hanya sebagian kecil saja yang tercatat sebagai peserta.

“Kalau  non ASN itu belum banyak di Cirebon, justru yang sudah banyak itu di Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cirebon, PKH, Pendamping Desa dan desa – desa itu banyak sudah dilindungi,” sambungnya.

Dia berharap, pegawai non ASN  yang bekerja di lingkungan pemerintah daerah mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat untuk diikutkan BPJS Ketenagakerjaan. Untuk itu, Andry tengah disibukan melakukan kordinasi dan sosialisasi.

Menurutnya, produk yang ditawarkan BPJS Ketenagakerjaan  mencakup 6 hal, yakni jaminan hari tua (JHT), jaminan  kecelakaan kerja (JKK), jaminan kematian (JKM), jaminan pension,  jaminan jasa konstruksi, dan jaminan  bukan penerima upah (BPU).

“Saya berharapnya, non ASN ini bisa dilindungi melalui pemerintah daerah, tapi kami juga  harus memahami kondisi keuangan dari pemerintah daerah,” tutupnya. (wan)

Sumber: