Petahana: Saya Hormati Sikap Gerindra
Rabu 11-10-2017,13:00 WIB
WALIKOTA Cirebon, Drs Nasrudin Azis SH angkat bicara soal sikap DPC Partai Gerindra yang memutuskan untuk angkat kaki dari Koalisi Cirebon Maju (KCM), pascadeklarasi Azis-Eti Herawati atau Eeng Charli pada Minggu (8/10) lalu. Azis menanggapi sikap Partai Gerindra secara dewasa.
|
Nasrudin Azis (kiri) salam komando bersama Ketua DPC Partai Gerindra Eman Sulaeman. dok. Rakyat Cirebon |
“Saya hormati sikap Partai Gerindra. Karena masing-masing partai punya kebijakan sendiri. Saya minta maaf kepada Partai Gerindra, dan mendoakan agar sukses di kancah perpolitikan di Kota Cirebon,” ungkap Azis, kemarin, di hadapan sejumlah wartawan di kantor BP4D Kota Cirebon.
Menurutnya, dinamika politik yang terjadi belakangan ini, terutama pascadeklarasi Azis-Eeng merupakan hal yang wajar terjadi. Dikatakan Azis, struktur partai di daerah, berkewajiban patuh sepenuhnya kepada kebijakan yang dikeluarkan oleh struktur partai di pusat.
“Di dunia politik, dinamika politik menjadi sebuah keniscayaan. Yang perlu dipahami, di parpol manapun, ada tingkatan struktur. Ketentuan tertinggi ada di DPP. Kita di daerah wajib mematuhi kebijakan dari DPP,” tutur Azis, merujuk latarbelakang dirinya diduetkan dengan Eeng karena kebijakan antara DPP Partai Demokrat dan DPP Partai Nasdem.
Selain itu, Azis mengaku, pihaknya bersama partai komponen KCM berencana akan bertemu lagi pada 16 Oktober mendatang, guna menyepakati sikap selanjutnya dari masing-masing partai.
“Kita tunggu tanggal 16 Oktober akan bertemu lagi, sambil makan bersama. Secara dewasa, secara kenegarawanan, kita akan mencari solusi untuk bagaimana memecahkan persoalan ini,” katanya.
Sebelumnya, DPC Partai Gerindra menyatakan keluar dari KCM – poros koalisi petahana –. Koalisi itu terdiri dari Partai Demokrat, PKS, PKB, Partai Gerindra dan PAN. Mereka jadi terancam bubar, setelah DPP Partai Demokrat secara mengejutkan mengumumkan pasangan Azis-Eeng pada Minggu (8/10) lalu, di Alun-alun Kasepuhan.
“Kita sudah resmi keluar dari KCM. Kita ini orang-orang disiplin. Merasa dikhianati dan ditinggal, ya kita tinggalkan lah,” ungkap Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Cirebon, H Heru Cahyono MESy, Senin (9/10).
Dia menegaskan, tak perlu pernyataan tertulis untuk keluar dari KCM, karena pihaknya merasa Partai Demokrat telah berkhianat dengan mendeklarasikan paket Azis-Eeng. Sehingga rencana pertemuan lagi pada 16 Oktober dengan KCM juga dianggap tak perlu dilakukan. “Tidak ada lagi pertemuan tanggal 16 Oktober. Kita sudah sepakat keluar. Tidak perlu tertulis. Karena KCM juga belum deklarasi,” katanya.
Dia mengakui, beberapa jam setelah bertemu KCM, pihaknya menemui elit DPD Partai Golkar di kantor Beringin. Pertemuan berlangsung cukup lama, hingga larut malam. “Dengan Partai Golkar sudah bertemu untuk kemungkinan koalisi, berdua saja. Tapi ini masih berkembang, Partai Golkar juga mau rapat dulu,” katanya. (jri)
Sumber: