Pemda Indramayu Dinilai Gagal Jalankan Nawacita Jokowi

Pemda Indramayu Dinilai Gagal Jalankan Nawacita Jokowi

INDRAMAYU – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Bambang Murdianto menyayangkan adanya puluhan hektare areal pertanian di Indramayu terserang penyakit yang berpotensi gagal panen. Kondisi tersebut bakal menurunkan produktivitas hasil panen. 
Bambang Mudiarto. dok. Rakyat Cirebon 
Menurutnya, hal itu menandakan Pemerintah Daerah (Pemda) Indramayu  telah gagal menjalankan nawacita presiden Jokowidodo. Kedepanya perlu ada usaha memaksimalkan Sumber Daya Manusia (SDM) dari para aparaturnya. Sehingga petani di Indramayu bukan hanya menjadi pangsa pasar  produk luar negeri.

“Indramayu sebagai salah satu Wilayah lumbung padi nasional, menurunya hasil panen karena pertanian terserang penyakit menunjukan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) telah gagal menjalankan nawacita Presiden Jokowidodo,” tegas Bambang Murdianto, kemarin.

Politisi PDI-Perjuangan itu mengungkapkan, hama wereng yang menyerang tanaman padi merupakan dampak yang dihasilkan dari ketidakseimbangan sistem yang telah berjalan lama. Tingginya penggunaan pupuk kimia tanpa diimbangi dengan perhatian terhadap tingkat kesuburan tanah.

Sehingga, kata dia, tanahpun semakin tidak subur. Akibatnya, anti bodi tanaman semakin rentan terserang hama., seharusnya lahan pertanianpun diperhatikan dengan baik agar mampu memberikan kesuburan yang optimal bagi tanaman dan kuat menahan serangan hama.

“Petani di Indramayu jangan hanya dijadikan objek pasar produk luar negeri, banyak benih lokal yang kualitasnya  sudah teruji, serta galangkan kembali pupuk organik agar kualitas tanah terawat dengan baik,”  tuturnya.

Pihaknya menambahkan, kemiskinan yang tersistematis tersebut jangan sampai dibiarkan berlarut-larut. Kedepanya Pemda Indramayu harus melakukan langkah kongkrit dalam menyelesaikan persoalan petani di Indramayu. 

Salah satunya dengan meningkatkan pemahaman dan kapasitas aparaturnya mengenai pentingnya keseimbangan kesuburan tanah dan tanaman. “Pemahaman tersebut kemudian disosialisasikan kepada para petani di Indramayu, sehingga mereka mengerti mengenai dampak dari penggunaan obat kimia,” imbuhnya.

Sebelumnya, Anggota DPRD Indramayu, Bhisma Panji  juga menegaskan pertanian di Indramayu terancam gagal di musim tanam gadu kali ini, akibat dari penyakit methek, klowor, kerdil yang dibawa oleh hama wereng. 

Ia mengtakan, pemberdayaan terhadap benih lokal, tenik menanam, penggunaan dosis obat hingga perlu adanya penelitian lebih lanjut, guna menyelesaikan persoalan yng melanda petani. Pihaknyapun sangat mensayangka permasalahan yang melanda petani di Indramayu. 

Terlebih  virus yang dibawa oleh hama wereng tersebut sulit diberantas. Sehingga pemilihan jenis benih yang tahan terhadap serangan penyakit klowor harus digunakan oleh petani. Salah satunya benih lokal yang kualitasnya sudah teruji tahan terhadap hama wereng.

“Perlu adanya penelitisan lebih lanjut oleh pihak terkait guna menyelesaikan persoalan ini, serta hentikan benih yang tidak tahan hama wereng,” pungkasnya. (yan)

Sumber: