Debu di Jalan Rusak Ganggu Pemandangan Pemudik

Debu di Jalan Rusak Ganggu Pemandangan Pemudik

LEUWIMUNDING - Jalur Leuwimunding-Palasah masih menjadi favorit pemudik yang siap kembali ke perantauan. Jalur tersebut juga sering dipadati baik saat arus mudik maupun balik Lebaran.
\"pemudik
Pemudik lewat jalur Leuwimunding. Foto: Herik/Rakyat Cirebon
Apalagi, setiap Kamis ada pasar tumpah Prapatan. Sehingga sebagian besar pemudik dialihkan ke jalur alternatif Leuwimunding-Palasah. Sebetulnya bagi yang mau masuk via tol Sumberjaya, ada jalur alternatif lain. 

Dipertigaan menuju Gelok-Sumberjaya, kendaraan pemudik dengan tujuan kota-kota wilayah barat dialihkan oleh petugas kepolisian.

Tetapi lebih banyak pemudik yang memilih jalur non tol, dengan alasan bahwa di jalan Tol Cipali kini sudah mengalami peningkatan volume kendaraan. Sehingga sebagian pemudik kembali memanfaatkan jalan non tol.

Salah seorang warga, Wawan (35) mengatakan, arus balik ke jalur alternatif di depan rumahnya itu memang terlihat lebih banyak daripada hari-hari sebelumnya. Hal itu sering terjadi manakala ada pasar tumpah di Prapatan Sumberjaya. 

Ia berharap agar kondisi jalan yang rusak tersebut segera dibenahi, mengingat debu yang berhamburan akibat banyaknya kendaraan yang lewat cukup mengganggu.

\"Banyak pemudik yang lewat sini, terutama hari ini, hari Kamis karena di wilayah Prapatan pasti macet total karena ada pasar tumpah. Sementara saya dan beberapa rumah merasa sangat terganggu karena debu berhamburan,\" ujar Wawan, Kamis (29/6).

Wawan berharap, agar kondisi jalan yang rusak parah yang terlihat di wilayah Karangasem sampai Buniwangi kecamatan Palasah, harus segera diperbaiki mengingat kerusakannya sudah terjadi setahun lebih.

\"Hingga kini belum ada perbaikan sejak setahun lalu. Saya masih ingat bahwa terakhir kali diaspal itu tahun kemarin sebelum lebaran, tapi tahun ini tidak ada,\" ungkapnya.

Warga lainnya, Anah merasakan hal yang sama. Ia juga berharap, agar kondisi jalan yang rusak parah itu agar segera diperbaiki oleh pemerintah. Mengingat volume kendaraan melalui jalur alternatif ini semakin hari semakin banyak.

\"Banyak kendaraan kini lewat jalan ini, karena kalau lewat jalur ini pengendara terlihat adem. Meski dirasakan bahwa kondisi jalannya rusak parah. Kalau lewat jalur utama Cirebon-Bandung di sana ada banyak asap pabrik kapur,\" imbuhnya. (hrd)

Sumber: