Ramadan, Pemerintah Jamin Tak Ada Lonjakan Sembako

Ramadan, Pemerintah Jamin Tak Ada Lonjakan Sembako

KESAMBI - Pemerintah Kota Cirebon terus melakukan upaya untuk menjaga agar tidak terjadi inflasi menjelang bulan Ramadhan. Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DPKUKM) Kota Cirebon menjamin tidak akan ada lonjakan harga selama ramadan nanti.
\"jamin
Pedagang cabai. Foto: Asep/Rakyat Cirebon
\"Kita sudah ada Intruksi dari Presiden untuk mengamankan harga sama stok menjelang ramadan, khususnya sembako, aturannya sudah tegas jadi kita pastikan tidak akan ada lonjakan,\" demikian disampaikan Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DPKUKM) Kota Cirebon, Yati Rohayati saat diwawancarai wartawan koran ini, kemarin.

Mengenai segala antisipasi yang sudah dilakukan, lanjut dia, beberapa kementrian pun sudah berkumpul untuk membicarakan hal tersebut. 

Artinya, pemerintah pusat juga sudah mengambil langkah jauh untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan harga menjalang ramadhan. \"Tadi kita sudah teleconferense dengan Kapolri, Kementrian Perdagangan, Kementrian Pertanian, Kemendagri, bulog dan beberapa kementrian yang lain mengenai hal tersebut,\" lanjut dia.

Beberapa hal yang menjadi fokus pembahasan beberapa kementrian, dikatakan Yati adalah mengenai harga serta ketersediaan bahan pokok dan sembako.

Untuk masalah antisipasi lonjakan harga, beberapa bahan pokok dituturkan Yati sudah memiliki Harga Eceran Tertinggi (HET) yang langsung ditetapkan oleh kementrian perdagangan.

Informasi yang berhasil diperoleh rakcer, menyebutkan bahwa ketentuan kementrian mengenai HET, diantaranya adalah menentukan batas tertinggi harga gula pasir di angka 12.500/kg, untuk daging beku di harga 80.000/kg, minyak curah di harga minimum 10.500/kg, serta minyak goreng kemasan di harga 11.000. 

Sementara untuk harga eceran tertinggi beras, ditambahkan Yati masih belum ditentukan karena masih menunggu perhitungan dari Bulog.

\"Semua bahan pokok sudah memiliki harga eceran tertinggi, setiap pedagang tidak boleh melebihi itu, kita akan terus lakukan pengawasan, jika nanti ditemukan harap segera dilaporkan, untuk kemudian kita tindak,\" ujar Yati.

Untuk pengawasan sendiri, masih dikatakan Yati kedepan beberapa instansi akan berkoordinasi untuk mengawasi harga pasar, seperti dengan kepolisian untuk mengantisipasi adanya penimbunan barang. 

\"Untuk tindakan preventifnya, nanti ada kompetitor dari yang lain, misalnya dari koperasi untuk menstabilkan harga, dan itu harus diawasi oleh semua instansi. Kita juga sudah sosialisasikan ke pasar-pasar tradisional dan ritel-ritel yang ada, kita akan monitor dan terus awasi,\" katanya. (sep)

Sumber: