Pertamina Tegaskan Semburan Gas Liar Tidak Membahayakan

Pertamina Tegaskan Semburan Gas Liar Tidak Membahayakan

SLIYEG - Semburan gas disertai lumpur mendadak muncul dari lubang pengeboran air (sumur pantek) di Blok Mangir RT ‎04/05, Desa/Kecamatan Sliyeg, Indramayu. Setelah dipastikan, semburan itu terjadi setelah kedalaman pipa pantek mencapai hampir 100 meter.
\"semburan
Semburan gas liar di Sliyeg. Foto: Ist./Rakyat Cirebon
Dari informasi yang diperoleh Rakcer, Kamis (20/4), semburan gas bercampur lumpur itu terjadi di pekarangan rumah seorang warga, Munaji (58).‎ Ketinggian semburannya mencapai 5 meter di atas permukaan tanah. Untuk mengantisipasi kemungkinan yang tidak diinginkan, di lokasi kejadian dipasangi garis polisi.

Sebelum peristiwanya terjadi, pemilik rumah mempekerjakan 7 orang untuk membuat pantek guna mendapatkan sumber air. ‎Beberapa lama setelah satu persatu pipa dimasukkan ke dalam tanah hingga mencapai sekitar 75 meter, semburan lumpur dengan tekanan cukup kencang tiba-tiba mengejutkan para pekerjanya. Terlebih ketinggian semburan yang mencapai 5 meteran itu disertai bau gas menyengat.

Khawatir semburannya semakin tidak terkendali, para pekerja berusaha menutup lubang pantek. Sayangnya usaha itu gagal dilakukan, bahkan semburannya bertambah kuat. Setelah terus berusaha dengan alat seadanya, semburannya mengalami penurunan dan terlihat gelembung-gelembung pada kubangan lumpur.

Sejumlah personel dari Polsek Sliyeg yang menerima laporan langsung memasang garis polisi untuk mengamankan lokasi.‎ Selanjutnya, kejadian itu disampaikan kepada Pertamina RU VI Balongan dan Pertamina EP Asset 3. Dari keterangan kedua pihak di lingkup Pertamina (Persero) tersebut menyatakan bahwa semburan yang terjadi bukan berasal dari pipa bawah tanah atau pun bekas sumur eksplorasi migas.

Government & Public Relation Assistan Manager Pertamina EP Asset 3, Roberth membenarkan adanya laporan kejadian itu yang diterima pihaknya. ‎\"Ada kemungkinan semburan itu gas liar. Semburannya bisa terhenti dengan sendirinya dan tidak terlalu membahayakan, tapi tetap harus menjauhkan benda-benda yang dapat menimbulkan percikan api,\" tukasnya. (tar)

Sumber: