Dian Sukses Manfaatkan Limbah Kaca Jadi Bernilai Rupiah

Dian Sukses Manfaatkan Limbah Kaca Jadi Bernilai Rupiah

KESAMBI – Merubah limbah  kaca menjadi beragam  produk  souvenir menarik sudah dilakoni Dian Mulyadi sejak beberapa tahun silam. Bahkan, dari hasil  jerih payahnya itu, pria  pemilik Sanggar Alam Sunyaragi ini menjadi limbah kaca sebagai mata pencahariannya.
\"manfaatkan
Manfaatkan limbah kaca jadi karya seni. Foto: Suwandi/Rakyat Cirebon
Ditemui di sanggar miliknya, Dian menjelaskan, ide awal pembuatan aneka souvenir dari kaca bersumber dari keprihatinannya  dengan banyaknya limbah kaca yang tidak terpakai. Dian berfikir, dibanding langsung dilebur, limbah kaca akan lebih bernilai ketika disentuh dengan seni.

“Sebenarnya limbah kaca dari toko etalase maupun toko kaca banyak sekali. Daripada  langsung dilebur saya olah menjadi bernilai rupiah,” ungkapnya kepada Rakyat Cirebon, kemarin.

Dari situlah, kemudian ia mulai menekuni daur ulang kaca menjadi beragam produk yang menarik. Hampir semua jenis kaca bisa disulap menjadi kerajinan. Hanya saja, yang paling sering ialah kaca dengan ukuran ketebalan 3 mm.

Limbah kaca tersebut kemudian dipotong-potong menjadi lempengan yang dibutuhkan. Setelah itu, lempengan kaca disusun menggunakan lem sesuai pola yang sudah ditentukan sebelumnya. Setelah tersusun, lempengan kaca sudah mulai terlihat membentuk plakat.

Seperti souvenir model plakat, Dian menyediakan sepuluh model yang berbeda. Pelanggan yang memesan bisa memilih sesuai kebutuhan. Jika belum puas, Dian juga menyediakan layanan pembuatan plakat sesuai keinginan pelanggan. “Untuk modelnya kalau yang pesannya lebih dari empat bisa request,” ucapnya.

Harga plakat kaca dibandrol mulai dari Rp35 ribu sampai Rp75 ribuan saja tergantung ukuran dan tingkat kerumitan plakat yang dipesan. Pesanan terbanyak, tutur Dian, biasanya datang dari mahasiswa KKN yang sudah jadi langganan rutin produk plakat kaca.

Selain plakat kaca, ia juga mengembangkan olahan berbahan dasar limbah lainnya. Produk yang ditawarkan berupa topeng tari panca warna, sobra (slendang tari, red), kostum tari topeng, batik, hiasan dinding topeng, souvenir topeng, gantungan kucu topeng, dan lainnya.

“Pasar masih sebatas di kalangan mahasiswa. Karena biasanya saat mereka KKN memberikan souvenir,” tutup Dian. (wan)

Sumber: