Warga Terpaksa Buang Sampah di Ruas Jalan Jatitujuh

Warga Terpaksa Buang Sampah di Ruas Jalan Jatitujuh

JATITUJUH – Karena tidak ada tempat penampungan sampah, warga di Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, membuang sampah di pinggir-pinggir jalan. Seperti yang nampak di Desa Sumber Kulon, Kecamatan Jatitujuh.
\"sampah
Sampah menumpuk di pinggir jalan Jatutujuh. Foto: Herik/Rakyat Cirebon
Kepala Desa Sumber Kulon Kecamatan Jatitujuh, Rasum mengatakan, warga membuang sampah di pinggir jalan karena tidak  ada lokasi untuk membuang sampah. Hal itu terjadi di  Desa Randegan perbatasan antara Desa Pilangsari-Babajurang, Desa Panyingkiran serta Desa Pangkalanpari. Bahkan, sampah sudah menumpuk karena tidak ada pihak yang mengangkut.

Begitu juga di ruas jalan Jatitujuh-Kertajati, tumpukan sampah  mudah ditemui di beberapa titik. Salah satunya di sekitar ruas jalan Desa Biyawak.  “Mereka yang membuang sampah kesini, bukan hanya warga  sekitar  tetapi juga orang luar. Permasalahan ini akan terus berlarut-larut kalau tidak segera dicari solusinya,” ungkapnya.

Menurut Rasum, warga terpaksa membuang sampah di lokasi tersebut karena tidak ada lokasi yang ditetapkan sebagai TPA. Padahal, kata Dia, Forum Kepala Desa Se Kecamatan Jatitujuh pernah menyampaikan dan meminta kepada Pabrik Gula Jatitujuh untuk merelakan sebagian lahannya diperuntukan sebagai TPA.

Akan tetapi,  Pabrik Gula Jatitujuh berdalih pemberian lahan tersebut bukan kewenangan mereka, karena mereka bukan pemilik lahan, mereka hanya sebagai pengelola. Sedangkan kewenangannya selaku pemilik lahan ada pada Perum Perhutani. 

Para kepala Desa juga sudah berkoordinasi dengan Perum Perhutani, namun pihak Perhutani justru melempar lagi persoalan tersebut kepada pabrik gula sebagai pengelola lahan. 

“Kalau sudah ada tempat yang pasti, Saya yakin masyarakat bisa diarahkan untuk tidak akan membuang sampah ke bantaran sungai, karena belum ada ya terpaksa tidak mungkin kan sampah disimpan terus di rumah,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Majalengka Dr H Sutrisno SE MSi mengaku sudah menerima laporan terkait menumpuknya sampah di hampir setiap masuk jalan Desa di Kecamatan Jatitujuh. Sebagai solusi awal, pihaknya akan mengirim armada untuk mengangkut tumpukan sampah tersebut sebelum adanya TPA di wilayah utara

Dia menekankan pentingnya penataan lingkungan di Kecamatan Jatitujuh terutama masalah sampah. Sebab, kata dia, setelah beroperasinya BIJB nanti, wilayah Jatitujuh akan menjadi gerbang yang sering dilalui oleh wisatawan.

“Kami akan tata wilayah tersebut, kemarin memang beberapa kepala desa sudah mengadukan ke kami bahwa disana tidak ada TPA.  Saya tugaskan camat untuk kembali berdiskusi dengan pihak pabrik gula agar bisa mencari solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut,” ujarnya.(hsn)


Sumber: