Jumat 17-02-2017,23:10 WIB
CIREBON – Kompakers Cirebon menggelar photograpy whorkshop untuk para anggotanya. Komunitas yang beranggotakan wanita pehobi foto ini memang memiliki kecenderungan untuk menjadi foto sebagai kegiatan sentralnya.
|
Kompakers gelar workshop. Foto: Suwandi/Rakyat Cirebon |
Lurah Kompakers Cirebon, Endah K Hastuti menjelaskan, kegiatan workshop yang dihelat belum lama ini di Hotel Verse bertujuan untuk meningkatkan skill anggota dalam bidang fotografi. Menurut Endah, untuk menciptakan hasil bidikan yang baik, anggota harus memahami teknik dasar membidik.
“Kegiatanya ada meet up, deco pet art dan merajut. Bulan depan kami juga akan bhakti sosial. Rencananya mungkin mengadakan foto bareng,” ungkap Endah, kepada Rakyat Cirebon.
Mengingat semua anggotanya adalah ibu-ibu, kata dia, setiap kegiatan yang dilakukan Kompakers Cirebon dibuat menyenangkan. Setiap kali meet up, komunitas ini selalu menyertakan kegiatan lainnya untuk menunjang produktivitas anggotanya.
“Karena banyak yang ikut ibu - ibu nanti yang akan kita fokus adalah makanan. Hasilnya akan kita posting di instagram. Selain itu juga untuk bersosialisai. Karena kami kebanyakan ibu rumah tangga, kita berbagai ilmu dan sosiliassi,” sambungnya.
Sementara itu, pemateri workshop, Winda Priandita mengungkapkan, untuk menciptakaan food photograpy yag baik, ada beberapa unsur yang harus dipenuhi. Selain menggunakan teknik pemotretan sepeti fotografi umum, juga harus dipenuhi droling factor.
“Basic-nya harus ada cahaya matahari. Dasarnya foto makanan itu yang harus terlihat menarik harus punya droling factor, bikin ngiler. Nanti tinggal fokusnya apa ngambil angel yang baik,” katanya.
Berbeda dengan teknik fotografi umum, kata dia, food photograpy lebih menitik beratkan pada cahaya matahari. Pasalnya, untuk memunculkan kesan natural dari makanan penggunaan flash pada fitur kamera tidak dianjurkan.
“Selain itu, juga kita harus main warna. Misalnya kalau kuenya cokelat, kita nyari angel warna yang dinamis agar foto makanan punya daya tarik yang bagus,” katanya.
Dari hasil evaluasinya dari hasil workshop, Winda menilai, kebanyakan kelemahan anggota Kompakers Cirebon masih belum tepat menempatkan fokus kamera pada objek yang dituju. Untuk itu memahami, karakteristik photograpy menjadi penting.
“Ada yang fokusnya meleset atau pencahayaannya kurang. Ada juga yang objeknya terlalu ramai,” jelasnya. (wan/mgg)