Sulap Batok Kelapa Jadi Bernilai Bisnis

Sulap Batok Kelapa Jadi Bernilai Bisnis

HARJAMUKTI – Melihat gayung dari batok  kelapa mungkin sudah lazim. Batok kelapa memang bisa dimanfaatkan menjadi berbagai macam  peralatan rumah tangga. Kali ini, oleh Iman Firman Maedafi, batok kelapa di sulap menjadi cangklong cerobong (serutu, red).
\"Kerajinan
Kerajinan batok kelapa. Foto: Suwandi/Rakyat Cirebon

Dari pada menjadi limbah, batok kelapa yang didapatkannya dari tukang kelapa di pasar dikumpulkan untuk dibawa pulang. Sampai rumah, batok kelapa tersebut diproses menjadi cangklong yang unik dan bernilai seni tinggi.

Baginya kreativitas tanpa batas. Batok kelapa yang sudah diterkumpul dipotong membentuk pola cangklong sesuai keinginan. Untuk membuat lubang cerobong cangklong, Iman memanfaatkan dua potongan batok dengan ukuran  presisi.

Pangkal cangkolong untuk dibuat mengerucut sementara ujungnya dibuat lebih lebar agar  muat dimasukan serutu.

“Batok dibor dulu untuk membuat garis untuk lubang, kemudian dihaluskan dengan menggunakan sanglingan batu cicin biar mengkilat,” ungkapnya kepada Rakyat Cirebon.

Setelah dua potongan batok dirasa sesuai, Iman kemudian membuat  bagian unjung cangkolng yang dibuat ari batok. Dengan teknik yang sama, penampang batok dibuat melingkar kemudian diberi lubang.

“Semuanya menggunakan batok, kalau yang ujungnya dibuat dengan dua lapis batok juga kita buat dulu lubangnya dengan direkatkan pakai lem,” ulasnya.

Setelah semua bagian jadi. Masing-masing bagian cangklong kemudian disatukan menggunakan lem kayu. Untuk memperhalus tekstur cangklong, Iman memanfaatkan sanglingan batu cincing. Serat alami batok kelapa akan terlihat dan menambah kesan unik cangklong.

Batok kelapa dipilih karena lebih awet.  Selain itu motifnya yang unik juga menambah kesan elegan  penggunanya. “Tidak dicat, hanya pakai sangling saja, biar warna alaminya lebih muncul,” kata Iman.

Sehari, Iman bisa membuat tujuh cangklong batok kelapa. Iman sengaja tidak memproduksi cangklong batok kelapanya secara massal.  Dia hanya  membuat sesuai pesanan saja. Satu buah cangklong dijual Rp50 ribuan rupiah.

“Sudah ada tiga model targantung pesenan. Yang pernah buat sebagai buntut Kalajengking, kalau  tidak kepakai nanti bisa buat rokok,” tutupnya. (wan/mgg)

Sumber: