Batik Khas Cirebon Diproduksi Ekslusif

Batik Khas Cirebon Diproduksi Ekslusif

KESAMBI – Sebagai salah satu kota batik, Cirebon memiliki banyak variasi desain batik. Mulai dari mudah dijumpai di pasaran hingga desainya yang terbatas.  Keaneka ragaman batik khas Cirebon inilah yang membuat Cirebon banyak dijadikan tujuan wisata batik.
\"Batik
Batik khas Cirebon. Foto: Suwandi/Rakyat Cirebon 

Salah satu galeri batik di Kota Cirebon, Rumah Batik Indonesia menyediakan batik dengan desain eksklusif. Batik yang dijual dalam jumlah terbatas itu  merupakan salah satu nilai plus.

Bagian  operasional Rumah Batik Indonesia, Ersin Supriyadi menjelaskan, dengan menghadirkan desain  ekslusif dengan bahan dan motif berkualitas, banyak  pelanggan batik  Rumah Batik Indonesia tertarik untuk datang lagi.

“Kami punya produk sendiri. Produksinya juga terbatas. Kualitas yang bagus dibanding dengan yang lain. Kualitas jahit juga lebih baik dari yang lain,” ungkapnya kepada Rakcer, kematin.

Menurutnya, satu  model desain hanya diproduksi dalam jumlah 4 sampai 5 item saja.  Sehingga produk  yang didapatkan  pelanggan yang membeli batik di tempatnya kecil kemungkinan ditemui di galeri lain. Inilah yang membuat produk batik di Rumah Batik Indonesia menjadi eksklusif.

Meski begitu, kata dia, terdapat lebih dari seratus motif batik dipajang di Rumah Batik Indonesia.  Kebanyakan motif berasal dari Cirebon, sedangkan beberapa diantaranya motif yang khas dari kawasan lain.

“Produknya didatangkan langsung dari perajin batik yang ada di Trusmi. Mereka yang membuat kain batik dengan desain sesuai kebutuhan pasar. Kemudian kami sendiri yang membuat jadi pakaian,” ulasnya.

Ia mengungkapkan, sebagian besar model batik yang dibuat menjadi dress wanita, kemeja, dan model pakaian lainnya. Soal harga, batik yang dijual di Rumah Batik Indonesia  ini mulai Rp40 ribuan hingga jutaan rupiah.

Selain menyasar masyarakat lokal Cirebon, kata dia, Rumah Batik  Indonesia juga kerap kali didatangi wisatawan luar daerah yang ingin mencari batik dengan kualitas yang baik.

“Pangsa pasarnya lokal kedua juga pariwisata, kalau Sabtu dan Minggu banyak pengunjung luar daerah,” tutupnya.  (wan/mgg)

Sumber: