Lewat Demokrat Amin Santono Dorong Yosa Maju Pilkada

KUNINGAN – Seringnya H Amin Santono SSos MM turun ke bawah untuk bertemu konstituen saat ini tidak semata-mata untuk bersosialisasi dirinya saja. Melainkan Amin juga menyosialisasikan putranya, Yosa Oktora Santono untuk didorong maju pada Pilkada 2018 mendatang dari Partai Demokrat.  Kabar tersebut diperoleh langsung dari Ketua DPC Partai Demokrat Drs H Toto Hartono usai menggelar rapat penarikan anggotanya dari posisi pimpinan AKD (alat kelengkapan DPRD) di Sekretariat DPC Partai Demokrat, kemarin (18/1).

“Ada isu katanya Pak Amin dan Bu Amin itu terdengar seolah-olah dia itu jadi penolong, istilahnya kami-kami mah udah tua, kita dorong saja yang muda, putranya Yosa Oktora. Itu yang ada masukan ke kita. Yang intens memang Pak Amin dan Bu Amin, mereka akan mendorong anaknya. Jadi, yang baru ngomong secara tidak langsung ke kita ya baru satu itu, yang lain mungkin menyusul, sehingga lebih dari satu,” kata Toto.

Dalam menanggapi adanya isu Amin dan HT Mamat Robby Suganda SSos MAP yang berkompetisi merebut restu DPP untuk Pilkada 2018, Toto mengaku tidak mengetahuinya. Ia melihat kedua tokoh Demokrat tersebut hingga saat ini masih berjalan normal-normal saja, mengingat baik Amin maupun Robby keduanya sama-sama memiliki kedekatan khusus dengan orang-orang di DPP.

“Perlu dicatat, keduanya (Amin dan Robby, red) adalah kader terbaik Partai Demokrat. Kader internal semuanya kita dorong, Pak Amin yang sudah banyak turun ke bawah ya kita dorong, terima kasih. Pak Robby juga yang katanya sudah banyak baligo, ya akan kita dorong. Hanya memang kita belum fokus dengan mereka,” jelasnya.

Untuk Pilkada 2018 sendiri, lanjut Toto, sama seperti partai lain, di Demokrat pun akan ada mekanisme yang harus dilalui. Saat ini Demokrat baru merumuskan untuk membentuk tim penjaringan yang nantinya tim ini akan membuka pendaftaran bakal calon Bupati/Wakil Bupati Kuningan baik dari kader internal maupun eksternal dengan berpedoman pada hasil survei.

“Nanti tim survey akan bekerja sebaik mungkin untuk menilai para kandidat yang nantinya akan disampaikan ke pusat. Nanti hasil survey jadi pertimbangan kita dan DPP. Kalau sudah ada hasil survey, itu berarti hasil penyaringan, tapi kalau sampai pendaftaran itu penjaringan. Kemarin rapat koordinasi kita akan segera membentuk tim penjaringan sekitar bulan depan (Februari, red), unsurnya dari DPC dan PAC, ada juga dari DPD. DPD biasanya menunjuk 2 orang untuk masuk dalam tim,” terangnya.

Saat ini pun, lanjut Toto, Demokrat sudah membentuk tim verifikasi untuk pemilu 2019. Karena berdasarkan informasi dari KPU, parpol harus menyiapkan KTAnisasi sekitar 6000 KTA (Kartu Tanda Anggota). Untuk Pilkada sendiri, penjaringan Cabup/Cawabup akan digabungkan dengan penjaringan Caleg, mengingat khusus untuk Caleg harus direkrut 2 tahun sebelum Pemilu.

“Baru ngomong saja kemarin (Pilkada, red), sudah ada langsung Pak Yosa (putra Amin Santono, red), sudah merapat. Nanti tim penjaringan akan mengumumkan di internal. Kita akan ajukan ke DPD Jabar. Jadi, Alhamdulillah kita tidak miskin kader. Mau muda mau tua yang penting berkualitas,” tuturnya.

Terkait koalisi, mantan birokrat ini memastikan koalisi Demokrat akan berkoalisi dengan parpol lain mengingat jumlah kursi di DPRD hanya ada 5. Yang jelas menurutnya sampai saat ini Partai Demokrat belum menentukan dengan siapa akan berkoalisi untuk Pilkada 2018.

“Koalisi itu bukan hanya kehendak partai, kualitas calon akan dilirik dulu, baru koalisi. Gak bisa saya ngomong misalnya Demokrat akan koalisi dengan partai ini, gak lah. Yang jelas Demokrat pusat akan mendengar ajuan daerah, DPP akan mempertimbangkan ajuan kita, keputusan final adalah wewenang DPP (rekomendasi, red). Insya Allah DPP akan berpegang pada hasil survey, nanti hasilnya akan terbuka. Siapapun yang tertinggi surveynya akan kita dukung, jangan sampai setelah survey kabur. Nanti para calon yang membiayai, mereka akan mengawasi tim survei, kita juga akan mengawasi,” tegas Toto. (muh)