Tingkatkan Spirit Kota Wali, Forda M231 Tebar Baliho Religius

Tingkatkan Spirit Kota Wali, Forda M231 Tebar Baliho Religius

Ketika Demam “Om Telolet Om” jadi “Om Sholat Om”

Demam “om telolet om” yang viral di sosial media dalam beberapa hari terakhir ini rupanya menuai banyak respons.

Ada yang menganggap sekadar hiburan tanpa biaya, tapi ada juga yang memanfaatkan demam “om telolet om” menjadi salahsatu kemasan untuk mememberi pesan tertentu ke publik.
\"reklame
Reklame om shalat om. Foto: Fajri/Rakyat Cirebon

PERBINCANGAN “om telotet om” di jagat maya yang mendunia dimanfaatkan Forum Muda Muslim Kota Cirebon (Forda M231).

Mereka memanfaatkan demam “om telolet om” untuk menyampaikan pesan religi dengan memasang baliho berukuran besar dengan tulisan “om sholat om”.

Baliho berukuran besar itu dipasang di median Jalan Cipto Mangunkusumo Kota Cirebon, sejak beberapa hari terakhir ini.

Koordinator Forda M231, Ustad Ujang Zakaria mengatakan, pemasangan baliho bertuliskan “om sholat om” mulanya berawal dari gagasan beberapa orang yang menghimpun diri dalam Forda M231.

Mereka menilai, lelucon “om telolet om” begitu ramai diperbincangkan, bahkan hingga mancanegara.

“Luar biasa demam “om telolet om” sampai ke luar negeri. Di dalam negeri, hampir semua elemen masyarakat dibuat demam itu. Makanya, ini sebagai sarana yang bagus untuk berdakwah juga, walau hanya melalui satu kalimat atau tiga kata, yaitu “om sholat om”,” kata Ujang, kemarin.

Ia menambahkan, maksud dari pesan beraroma religius itu, salahsatunya untuk meningkatkan spirit kota wali, sebutan yang sudah sejak lama tersemat untuk Kota Cirebon.

Menurutnya, ajakan untuk menunaikan kewajiban salat bagi umat Islam itu dikemas dengan cara sederhana, namun diharapkan bisa diterima menjadi pesan yang sangat penting.

“Memang hanya tertulis “om sholat om”. Tapi kita berharap pesan yang dikemas dengan sederhana itu menjadi penuh makna bagi umat Islam di Kota Cirebon. Bahwa kita sebagai seorang muslim memiliki kewajiban untuk menunaikan ibadah salat,” kata dia.

Menurutnya, spirit Kota Wali harus kembali dikuatkan oleh seluruh muslim di Kota Cirebon.

Terlebih, salahsatu visi walikota Cirebon juga adalah Religius, dalam visi Ramah (Religius, Aman, Maju, Aspiratif dan Hijau).

“Kota Cirebon harus tetap bernuansa religius. Apalagi hal ini menjadi salahsatu visinya Pak Walikota,” katanya.

Dijelaskan Ujang, Forda M231 merupakan sekumpulan pemuda muslim Kota Cirebon. Semangat aksi super damai 2 Desember atau disebut aksi 212 lalu menjadi titik awalnya. Spirit bela Islam, kata Ujang, tidak boleh padam.

Sementara itu, terpampangnya baliho berukuran besar bertuliskan “om sholat om” menuai respon positif masyarakat.

Rahmat, seorang pegawai swasta di salahsatu perusahaan di Kota Cirebon mengapresiasi pesan religius tersebut.

Pria berusia 30 tahun itu menilai, pesan “om sholat om” bisa diartikan, sesibuk apapun dalam hal pekerjaan, tapi ketika sudah masuk waktu salat, maka wajib segera melaksanakannya.

“Jadi kalau sedang beraktivitas, kemudian melihat tulisan itu, paling tidak kita ingat, sebagai muslim punya kewajiban salat,” katanya. (nurul fajri)

Sumber: