Kemenag Awasi Pelaksanaan Mapel PAI

Kemenag Awasi Pelaksanaan Mapel PAI

Pantau Penerapan Kurikulum, Pengawas Laporkan Secara Rutin

KESAMBI - Bukan hanya di pendidikan madrasah, Kementrian Agama (Kemenag) juga memiliki peran dalam pelaksanaan pendidikan umum di Kota Cirebon.
\"kemenag
Kemenag pantau sekolah. Foto: Asep/Rakyat Cirebon

Melalui Kasi Pendidikan Agama Islam (PAI), Kemenag Kota Cirebon turut berperan dalam pengawasan pelaksanaan kurikulum pada mata pelajaran (Mapel) Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah di semua tingkatan.

Menjalankan fungsinya tersebut, Kemenag terus melakukan pengawasan rutin dengan turun ke lapangan memonitoriing pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, khususnya di mata pelajaran PAI.

Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kementrian Agama Kota Cirebon, Hj Neneng Aisyah S PdI menerangkan, dalam peranannya ini, Kemenag memiliki mitra lain dalam memberikan pengawas. Yakni tim pengawas yang nantinya akan melaporkan segala kegiatan dan hasil yang ditemukan dilapangan.

\"Posisi kami pada pelaksanaan pembelajaran, kami juga muncul secara umum ya, bukan hanya di madrasah saja. Akan tetapi pengawasan pelaksanaan pembelajaran PAI di semua sekolah,\" ungkap Hj Neneng saat ditemui wartawan koran ini di kantornya, kemarin.

Hal tersebut, kata Neneng, sesuai dengan peraturan presiden nomor  55 tahun 2007 tentang pendidikan agama dan pendidikan keagamaan.

Dalam peraturan tersebut dicantumkan bahwa kedua hal tadi secara penuh menjadi tanggung jawab Kementrian Agama (Kemenag), mulai dari penyusunan kurikulum di pusat hingga evaluasi di tingkat daerah.

Menurutnya, tim pengawas PAI yang dibentuk Kemenag, secara rutin akan melaporkan hasil peninjauan pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran PAI kepada Kemenag melalui Kasi Pendidikan Agama Islam.

Dari situ akan terlihat sejauh mana kurikulum yang dirumuskan oleh pihak kementrian di pusat mampu merubah tatanan kehidupan di masyarakat untuk lebih berakhlak.

 \"Nanti ada laporan ke kami, dalam seminggu atau sebulan tentang pelaksanaan di lapangan seperti apa. PAI ini kan dalam kurikulumnya tentu memiliki tujuan, dan tujuannya itu tidak jauh dari internalisasi nilai-nilai keagamaan,\" jelas dia.

Disoal mengenai banyaknya kurikulum yang diterapkan, diakui Neneng memang membuat pihaknya kebingungan.

Akan tetapi, beberapa perbedaan yang menonjol pada dua kurikulum yang saat ini diterapkan. Yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurtilas.

Diantaranya, adalah bobot antara pemberian materi di kelas dan pengaplikasiannya. Adapun hal lainnya diperkirakan sama, hanya ditambah kurtilas memiliki berbagai metode penyampaian. Dimana guru bebas menggunakan metode yang sesuai dengan keadaan anak.

\"Tidak masalah, karena Kurtilas dan KTSP itu kan hampir sama sebetulnya. Cuma untuk kurtilas lebih mengedepankan partisipasi anak saja, meskipun dulu sempat kebingungan juga,\" katanya. (sep/mgg)

Sumber: