Truk Sampah Berhenti Beroperasi, Pemkab Tak Berdaya
Puncak atas persoalan sampah.
Yakni mogoknya puluhan kendaran pengangkut sampah yang diakibatkan oleh tidak tersedianya anggaran bahan bakar minyak (BBM) untuk operasional.
Pantauan wartawan koran ini di lapangan menyebutkan, puluhan dumpt truck yang sudah dipenuhi sampah ataupun belum sejak Selasa (1/11)pagi hanya terparkir di halaman UPT Perbengkelan Sumber.
Padahal harusnya puluhan dumpt truck tersebut beroperasi mengangkuti seluruh sampah.
Belakangan diketahui bahwa mogoknya puluhan dumpt truck pengangkut sampah diakibatkan oleh habisnya anggaran operasional.
Bahkan sejumlah supir juga mengeluhkan sudah dua bulan terakhir belum mendapatkan honor.
“Tidak ada uang untuk beli solar nya mas, jadi diparkir saja. Masa harus menggunakan uang kami dulu, sementara kami saja belum digaji,” tutur salah seorang supir yang enggan disebutkan namanya, Selasa (1/11).
Ditemui secara terpisah, Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah (Sekda), Asep Kurnia mengakui anggaran kaitan dengan biaya operasional untuk kendaraan pengangkut sampah sudah habis.
“Karena ada keterlambatan di APBD perubahan 2016, dampaknya pada kehabisan anggaran operasional,” tuturnya pada Rakcer.
Dikatakan, karena bukan dinas teknis yang harus berupaya mencari talangan, bagian keuangan hanya bisa menunggu penetapan APBD perubahan 2016.
“Untuk penanggulangan itu dinas teknis, kita hanya kaitan anggaran saja. Ya kita juga nunggu penetapan perubahan. Semoga saja sesuai dengan yang dijadwalkan, sehingga minggu ketiga bulan November sudah bisa dicairkan,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan, Dedi Sudarman saat dikonfirmasi mengatakan, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) akan berupaya mencari jalan keluar atas persoalan ini.
“Ya mas bener (BBM operasional habis, red) saya lagi rapat sama kepala bagian untuk mencari solusi. Mungkin kita akan cari uang atau dana talangan dulu,” ucapnya singkat. (ari)
Sumber: