Tanpa Listrik dan Saluran Air

Tanpa Listrik dan Saluran Air

Pasar Darurat Masih Semrawut, Komisi II Minta Pedagang Ditata

WERU – Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon, mendesak pemerintah daerah segera membuat saluran air dan memperbaiki kios di Pasar Darurat Pasalaran Weru.
\"dewan
Dewan tinjau pasar darurat. Foto: Yoga/Rakyat Cirebon

Bahkan, dalam kunjungan kerja di pasar yang bertempat di Eks Terminal Weru itu, Komisi II juga menjumpai kesemrawutan dalam penataan pedagang.

Sehingga, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon Chakra Susesno SH meminta pedagang yang berada di luar area untuk masuk ke dalam pasar.

“Memang, saya lihat belum adanya saluran air disini. Saat musim hujan tiba dikhawatirkan terjadi banjir. Saya sudah sampaikan langsung kepada kepala dinas untuk segera dibuatkan saluran air dan juga aliran listrik yang belum semua pedagang mendapatkan,” ujar Chakra di sela-sela kunjungan, kemarin.

Dalam kunjungan kali ini, Chakra dan sejumlah anggota Komisi II melihat masih banyaknya sarana infrastruktur yang belum terpenuhi, termasuk bangunan ruko pedagang.

Dijelaskan Chakra, bangunan yang sudah didirikan oleh para pedagang sangat rawan menimbulkan konflik. Pasalnya, bentuk bangunan tersebut bisa merugikan satu sama lain.

Namun, Chakra juga enggan menyalahkan pedagang karena pembangunan kios ini menggunakan dana pedagang tanpa adanya bantuan dari pemerintah.

“Kita sebetulnya agak kecewa juga karena pedagang tidak diberikan standar bangunan yang aman dan tidak merugikan pedagang lain. Kalau bentuk bangunan semacam yang sekarang ini, maka antara pedagang satu dengan yang di depannya akan terganggu saat hujan karena airnya pasti bertabrakan,” tambahnya.

Ditambahkan Chakra, kondisi di dalam pasar darurat masih sepi karena tidak semua pedagang yang pindah kedalam.

Kondisi ini, kata dia, rentan membuat pedagang yang di dalam tidak dikunjungi oleh pembeli.

“Masyarakat akan lebih memilih untuk membeli di luar saja karena lebih mudah. Dampak dari sikap itu pedagang yang di dalam sepi pembeli. Saya minta dinas terkait tegas untuk memindahkan semua pedagang ke dalam pasar agar lebih tertib,” terangnya.

Disinggung mengenai banyaknya pintu masuk yang dibuat, Chakra juga menghimbau kepada dinas untuk segera menertibkan jalan masuk ilegal yang dibuat oleh pedagang.

Dengan alasan apapun, Chakra meminta para pedagang untuk tidak egois. “Dengan banyaknya pintu masuk, akses keamanan makin sulit terkendali yang ujungnya akan banyak tindak kriminalitas yang terjadi. Dinas harus tegas juga tanpa pandang bulu. Kalau memang pintunya bukan disediakan oleh dinas, maka tutup saja,” ungkap politisi Partai Gerindra ini.

Sementara itu, Kepala Disperindag Kabupaten Cirebon Erry Ahmad Husaeri yang ikut mendampingi anggota dewan mengatakan, pihaknya akan segera melayangkan surat kepada para pedagang yang masih berada di luar pasar darurat agar segera masuk.

Dikatakan Erry, tempat di dalam pasar darurat masih sangat memadai.

“Pedagang yang di luar juga sudah kita hitung dan cukup di dalam. Besok (hari ini, red), surat akan dilayangkan dan tentunya kita akan bertindak tegas. Saya harap, pedagang bia bekerja sama agar situasi di pasar darurat ini bisa lebih tertata dengan baik,” ujar Erry.

Ditanyakan mengenai tindakan tegas yang akan dilakukan, Erry menyampaikan, penertiban akan dilakukan oleh Satpol PP apabila pedagang membandel.

“Kita akan segera koordinasi dengan Satpol PP. Kita beri waktu dulu untuk mereka pindah beberapa hari setelah surat dilayangkan. Kalau memang masih membandel juga, maka penertiban akan dilakukan. Semua ini kita lakukan agar tidak ada kesan pilih kasih antara pedagang yang di dalam dan di luar. Semuanya kita perlakukan sama,” tambah Erry.

Erry menambahkan, sudah ada rencana untuk pembangunan infrastruktur di dalam pasar. Meskipun ketiadaan anggaran, Erry menegaskan, pihaknya akan mengupayakan pembangunan dari anggaran yang berasal dari pedagang, tepatnya dari retribusi yang diserahkan pedagang.

“Kalau memang retribusi itu dibayar oleh pedagang, maka nantinya juga pedagang yang akan menikmati manfaatnya,” tandas Erry. (yog)

Sumber: