DPRD Sambut Positif Terobosan BP Taskin, Jaga Kedaulatan Pangan untuk Bangsa

DPRD Sambut Positif Terobosan BP Taskin, Jaga Kedaulatan Pangan untuk Bangsa

Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Sophi Zulfia saat menghadiri kick off penanaman padi perdana metode T1P4K dan pendirian KMP Percepatan Pengentasan Kemiskinan yang digagas BP Taskin, kemarin. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon menyambut positif program pengentasan kemiskinan dari sektor pertanian yang digagas Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin).

Hal itu, disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Dr Sophi Zulfia SH MH, Minggu (12/10). Ketua DPRD mengaku mengapresiasi atensi BP Taskin terhadap isu kemiskinan di daerahnya. Dimana, sektor pertanian menjadi fokus utama.

BACA JUGA:Imron Tunggu Juknis Program Sapoe Sarebu dari Pemprov Jabar

"DPRD menyambut baik langkah BP Taskin yang telah memberikan perhatian dalam hal pengentasan kemiskinan lewat sektor pertanian, demi menjaga kedaulatan pangan untuk bangsa," katanya.

Ya, kemarin Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Republik Indonesia, Budiman Sudjatmiko, hadir langsung di Kelurahan Pasalakan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.

Budiman langsung turun ke sawah. Mengaplikasikan sistem pertanian yang disebutnya dengan istilah T1P4K. Yakni tanam sekali, panen empat kali. Itu merupakan terobosan yang ditawarkan BP Taskin.

Kata Sophi, Kabupaten Cirebon memiliki potensi pertanian cukup besar. Belum sepenuhnya dimaksimalkan. "Kita memiliki ratusan hektare area pertanian produktif. Pun juga dengan tenaga kerjanya, banyak," katanya.

"Tentu, kami menyambut baik, dukungan BP Taskin yang sudah mengenalkan terobosan dalam mengembangkan sektor pertanian. Semua itu, ujungnya demi mengentaskan kemiskinan, menjaga kedaulatan pangan bangsa," lanjutnya.

Di Cirebon lanjut Sophi, angka kemiskinan ektrem nya masih tinggi. Tanpa dukungan dari pemerintah pusat, angka kemiskinan ektrem sulit bisa ditekan. Kemampuan fiskal daerah, masih terbatas.

Kedepan, terobosan BP Taskin, diharapkan tidak hanya berimbas dari sisi efisiensi waktu. Biaya pengolahan lahan maupun peningkatan produktivitas pertanian. Tetapi, mampu mengangkat derajat petani. Sekaligus menjadi jaminan keberlangsungan pertanian.

Memunculkan ketertarikan generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian. Sehingga ada regenerasi petani. "Gagasan BP Taskin cukup prestisius. Sistem pertanian yang ditawarkan mengikuti perkembangan zaman. Tidak lagi memakai sistem tradisional," katanya.

Demi memutus rantai kemiskinan. BP Taskin membangun sistem digitalisasi dan integrasi antar pelaku pertanian melalui KMP Taskin.
Model ini mempertemukan petani, penggilingan padi, pemilik gudang, distributor, hingga konsumen rumah tangga dalam satu ekosistem ekonomi.

BACA JUGA:400 Atlet se-Ciayumajakuning Meriahkan Kajari Open Championship Taekwondo Pertama

Melalui teknologi digital, proses tanam, panen, hingga distribusi diatur dengan aplikasi terintegrasi. Ada dua aplikasi yang digunakan BP Taskin, yakni Tandur.id untuk mengatur jadwal tanam dan panen, serta Asupan.id.

Dengan sistem ini, data produktivitas setiap petani bisa dilacak secara transparan. Siapa yang menghasilkan lebih banyak, siapa yang kurang, semua dihitung secara adil berdasarkan data. “Teknologi memastikan efisiensi dan keadilan ekonomi,” tukas Kepala BP Taskin, Budiman Sudjarmiko. (zen)

Sumber: