Status Siaga, Kecamatan Lemahwungkuk Masih Terancam Banjir Hingga Rob
Camat Lemahwungkuk, Adam Wallesa saat diwawancarai soal potensi banjir dan rob di wilayahnya. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/ RAKYAT CIREBON--
CIREBON - Memasuki masa siaga bencana banjir dan tanah longsor hingga rob, yang sudah ditetapkan melalui Keputusan Walikota Cirebon, Kecamatan Lemahwungkuk menjadi wilayah yang paling berpotensi.
Potensi bencananya datang dari hulu, bahkan dari hilir, karena empat Kelurahan yang ada di kecamatan tersebut merupakan wilayah pesisir yang berbatasan langsung dengan laut.
Dari hulu, wilayah mereka masih terancam banjir karena ada beberapa muara sungai besar seperti Kriyan, dan dari hilir, wilayah mereka juga terancam rob.
BACA JUGA:Kelebihan dan Kekurangan Dual Booting: Menjalankan Dua Sistem Operasi dalam Satu Komputer
Sebagaimana diketahui, Keputusan Gubernur Jawa Barat nomor 360/ Kep.626-BPBD/ 2025 menetapkan status siaga terhitung mulai 15 September 2025 sampai 30 April 2026.
Dan di Kota Cirebon, melalui Kepwal nomor 236 tahun 2025, Walikota sudah menetapkan status siapa terhitung mulai 01 Oktober 2025 sampai 30 April 2026.
Camat Lemahwungkuk, Adam Wallesa mengungkapkan, wilayahnya memang memiliki potensi yang lengkap dari sisi potensi bencana banjir ataupun rob.
BACA JUGA:Augmented Reality (AR) di OS Mobile: Membaurkan Dunia Nyata dan Digital
"Kita itu kalau untuk banjir lengkap. Tadi yang disampaikan Pak Kalak itu kita punya semua.
Kalau Rob kita kena karena pesisir. Kalau di Kuningan yang hujan, di Cirebon kering, suka kena juga," ungkap Adam kepada Rakyat Cirebon, Rabu (05/11).
Untuk titik-titik genangan banjir, lanjut Adam, beberapa titik yang masih menjadi langganan ada di jalan Merdeka, Kelurahan Lemahwungkuk, kemudian di daerah Lawangsanga di Kelurahan Kasepuhan, serta di wilayah Karang Anom Kelurahan Pegambiran.
BACA JUGA:Warga Desa Cipanas Pertanyakan Transparansi Dana Desa, Pemerintah Siap Buka-Bukaan
Masalah di jalan Merdeka karena salurannya juga sudah macet dan pompa disana yang sudah tidak berfungsi.
Yang kedua di Karang Anom. Karang Anom ini merupakan cekungan yang kanan kiri jalan lebih tinggi dari permukiman penduduknya.
Sumber: