CI REBON, RAKYATCIREBON.ID - Jebloknya torehan prestasi Kabupaten Cirebon dalam ajang pekan olahraga provinsi (Porprov) dinilai wajar. Mengingat support dari pemerintah masih minim.
"Wajar. Karena nggak ada pembinaan dari pemda untuk semua cabang olahraga (cabor). Anggarannya saja minim," kata Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon, Anton Maulana ST MM, kepada Rakyat Cirebon, Selasa (22/11).
Anton mengaku mendengar informasi selama pelaksanaan Porprov kemarin. Cabor banyak melakukan protes. Tidak dibekali akomodasi maksimal. Bayangkan saja, atlet hanya dikasih makan sehari dua kali. Tidak disupport dengan yang lain. Hanya itu. Jangankan bicara prestasi, support vitamin saja, nihil.
Jadi, lanjut politisi Golkar, mau bicara prestasinya bagaimana, ketika atlet yang bertandingnya saja tidak diperhatikan pemerintah daerah (Pemda). "Saya dengar keluhan dari cabor. Atlet kita hanya dikasih makan saja. Itu juga dua kali sehari. Tidak ada vitamin, atau support yang lain. Mereka hanya dibekali uang Rp50 ribu sehari. Padahal saat itu, meraka sedang berada di daerah orang loh," katanya.
BACA JUGA:Torehan Prestasi Olahraga Kabupaten Cirebon Mengecewakan
Padahal, kata Anton, pelaksanaan porprov, merupakan waktu bertempurnya para atlet. Mereka tidak hanya membawa nama pribadi, tapi membawa nama baik daerah dikancah provinsi. "Tapi pada saat bertempur itu, mereka malah tidak mendapat perhatian," katanya.
Sebelum pelaksanaan, atlet tidak mendapat pelatihan, tidak mendapat pembinaan, saat bertempur pun, diabaikan. Jadi wajar saja ketika prestasi yang diraih, minim.
"Kami anggap prestasi sekarang masih dalam batas wajar. Mestinya Pemda malu. Kita hanya mampu bertengger di peringkat ke 22 dari 27 kota/kabupaten se Jabar," ungkapnya.
Menurut Anton, kalau mau bicara prestasi, Pemda harus serius memperhatikan pengembangan olahraga di Kabupaten Cirebon. Support secara maksimal. Dimulai dari pembinaan, sampai dengan nasib para atlet ketika sudah menyumbangkan prestasi.
BACA JUGA:Reses, Agung Supirno Hadirkan DPUTR Untuk Jawab Keluhan Masyarakat
"Ya harus jelas. Supportnya seperti apa. Minimal pembinaannya tertata rapih. Ketika ada , perhatiannya maksimal. Saat berhasil memperoleh prestasi, ada reword bagi mereka. Diberikan wadah, sehingga atlet kita ada peluang bisa terus mengabdikan diri di daerah," katanya.
Jangan sampai, imagenya itu, hanya menuntut torehan prestasi. Atau rame saat atlet pindah ke daerah lain.
"Pemda harus memiliki alur yang jelas. Lebih memperhatikan pengembangan olahraga. Jangan hanya bisa nuntut. Tapi penuhi juga hak mereka. Hari ini, jadi pelajaran. Memalukan memang, kalau dari 27 kota/kabupaten, kita hanya mampu di peringkat ke 22," pungkasnya.
Terpisah, Ketua KONI Kabupaten Cirebon, Hengky Coernia membenarkan torehan prestasi Kabupaten Cirebon yang saat ini hanya mampu bertengger di urutan ke 22. Sebanyak 8 emas yang mampu diraih di ajang tingkat provinsi.
BACA JUGA:Dihadapan Fitrah Malik, Warga Pamujudan Curhat PDAM Macet