CIREBON RAKYATCIREBON.DISWAY.ID – Berikut adalah Penegertian serta Sejarah Film dan Perananannya dalam Masyarakat. Simak ulasan menariknya dalam artikel ini.
Film adalah salah satu bentuk dan media seni yang paling banyak digunakan di dunia. Film mempunyai potensi unik untuk mengintegrasikan aspek visual, auditori, dan naratif untuk mengekspresikan cerita, ide, dan emosi kepada penontonnya.
Artikel ini akan membahas definisi sinema, sejarah pertumbuhannya, dan signifikansinya dalam budaya dan masyarakat.
Pengertian Film
Film adalah suatu metode menceritakan narasi visual yang menggunakan gambar bergerak dan musik. Kamus Studi Film Oxford mendefinisikan film sebagai rekaman gambar bergerak yang dibuat dengan memutar ulang serangkaian gambar yang diambil secara cepat.
Film juga merupakan bentuk seni yang berbeda karena menggabungkan berbagai komponen seperti sinematografi, naskah, arahan, penampilan aktor, dan banyak lagi.
Film dapat berupa karya seni tunggal atau kolaborasi antara beberapa orang dengan keahlian berbeda. Ini adalah salah satu cara paling efektif untuk menceritakan sebuah kisah, menginspirasi audiens, atau menyampaikan pesan.
Dalam bukunya The Film Experience: An Introduction, Philippe Marion mendefinisikan film sebagai seni dan metode yang mengintegrasikan komponen visual dan aural untuk menciptakan sebuah narasi yang dapat dipahami dan dirasakan oleh penonton.
Sejarah Film
Keberadaan film sebagai media artistik belum terdefinisi dengan baik meskipun demikian, pemutaran publik dan komersial Lumière bersaudara atas 10 film pendek di Paris pada tanggal 28 Desember 1895, dapat dianggap sebagai tonggak sejarah dalam proyeksi sinematografi.
Orang lain, seperti Skladanowsky bersaudara, menyajikan presentasi gambar bergerak pertama kepada penonton yang membayar di Berlin pada tanggal 1 November 1895, menggunakan Bioskop mereka sendiri.
Namun, mereka kekurangan kualitas, dukungan finansial, stamina, dan keberuntungan yang diperlukan untuk mendorong sinematografi Lumière menjadi terkenal secara global.
Film pertama berwarna hitam putih, berdurasi kurang dari satu menit, tanpa suara, dan terdiri dari satu adegan yang diambil dengan kamera stabil.
Dekade pertama periode perfilman menyaksikan perfilman berkembang menjadi bisnis hiburan massal, dengan terbentuknya perusahaan dan studio produksi film di seluruh dunia.
Konvensi tentang bahasa sinematik dasar juga bermunculan, dengan pengeditan gerakan kamera dan teknik sinematik lainnya memainkan peran penting dalam penceritaan film.
Sejak akhir tahun 1800-an, efek khusus telah memainkan peran penting dalam evolusi film. Film fantasi Georges Méliès memelopori penggunaan efek khusus. Banyak efek yang sulit atau tidak praktis untuk digambarkan dalam pertunjukan teater, sehingga menambah pesona pengalaman menonton film.
Kemajuan teknologi membawa perubahan signifikan dalam dunia perfilman, seperti bertambahnya durasi film (film layar lebar mencapai 60 menit pada tahun 1906), sinkronisasi rekaman suara (mulai populer pada akhir tahun 1920-an), penambahan warna (mulai populer pada tahun 1930-an), dan 3D.