CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Dalam pernyataan terbaru, Astra International, salah satu grup bisnis terbesar di Indonesia, mencatat penurunan profitabilitas pada semester pertama tahun 2024.
Presiden Direktur Astra International, Djony Bunarto Tjondro, mengungkapkan bahwa penurunan harga batu bara adalah faktor utama yang mempengaruhi kinerja seluruh grup bisnis Astra termasuk bisnis alat berat dan pertambangan.
Dilaporkan bahwa laba bersih perusahaan mengalami penurunan sebesar 9,12%, menjadi Rp 15,86 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencatat laba sebesar Rp 17,45 triliun. Lebih lanjut, tercatat juga penurunan pendapatan sampai 1,49%, yaitu menjadi Rp 159,97 triliun dari sebelumnya Rp 162,39 triliun.
PT United Tractors Tbk, yang merupakan anak usaha dari Grup Astra dan emiten alat berat, mengalami kinerja yang serupa dengan penurunan laba lebih signifikan sebesar 19,85%.
Pada sisi lain, perusahaan juga mengalami kerugian belum terealisasi yang besar dalam investasinya di perusahaan teknologi GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) dan Medikaloka Hermina (HEAL) yang mencapai nilai kerugian investasi hingga Rp 817 miliar.
Meskipun demikian, Djony tetap optimis terhadap ketahanan dan prospek pertumbuhan jangka panjang di Indonesia. Beliau menekankan bahwa diversifikasi bisnis Astra akan menjaga perusahaan tetap tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan.
Untuk aset, Astra International mencatatkan peningkatan sebesar 4,79%, menjadi Rp 466 triliun, namun liabilitasnya juga meningkat sebesar 8,20%, menjadi Rp 211 triliun. Ekuitas perusahaan pun mencatat kenaikan tipis menjadi Rp 254 triliun, menunjukkan kecukupan sumber daya yang dimiliki perusahaan.