Napak Tilas 128 Tahun Jalur Kereta Api Cirebon-Semarang, Komunitas Sejarah Telusuri Rel Tua

Sabtu 03-05-2025,11:29 WIB
Reporter : Indah Tri
Editor : Indah Tri
Napak Tilas 128 Tahun Jalur Kereta Api Cirebon-Semarang, Komunitas Sejarah Telusuri Rel Tua

CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Jalur kereta api yang terbentang dari Cirebon sampai Semarang, sudah terbangun selama 128 tahun.

Para pecinta sejarah di Kota Cirebon, yang tergabung dalam komunitas Cirebon History bersama dengan Komunitas Pecinta Kereta Api IRPS Korwil Cirebon dan Edan Sepur Cirebon menggandeng PT KAI Daop 3 Cirebon  melakukan napak tilas di jalur KA tersebut.

Mereka melakukan napak tilas dengan menyusuri jalur KA yang sudah tidak beroperasi, dimulai dari Pelabuhan hingga Stasiun Cirebon Prujakan.

Jalur yang sudah non aktif tersebut dulunya menjadi bagian penting dalam menghubungkan aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat pada masa kolonial.

Dengan berjalan kaki, mereka menyusuri bekas jalur rel, sekaligus mengamati sisa-sisa infrastruktur perkeretaapian masa lalu yang masih dapat ditemukan di sepanjang lintasan.

Dari jalan Syekh Magelung, Kota Cirebon, sampai ke Stasiun Cirebon Prujakan ternyata masih banyak sisa-sisa sarana dan prasarana Kereta Api yang masih ditemukan dan mereka pelajari.

Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin mengungkapkan, napak tilas ini dilakukan untuk mengenang 128 tahun pembangunan jalur KA dari Cirebon hingga Semarang.

Selain untuk memperkenalkan kejayaan perkeretaapian Indonesia di masa lampau kepada para generasi penerus.

"Ini kegiatan yang positif, sekitar 60 orang dari berbagai kalangan ikut, mulai dari orang dewasa hingga anak-anak, yang dapat memberikan wawasan bagi masyarakat khususnya generasi muda untuk lebih mengenal lagi sejarah panjang perkeretaapian di Cirebon  yang harus terus dipelihara dan dijaga," ungkap Muhibbuddin.

Menurut catatan sejarah, dijelaskan Muhibbuddin, jalur kereta api yang menghubungkan Cirebon sampai Semarang ini terbentang sepanjang 373 Kilometer, bahkan masih berlanjut sampai ke Kadipaten di ujung Barat.

Jalur ini melewati kota-kota di sepanjang pantai Utara Jawa ke arah Barat, mulai dari Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, dan Brebes, dan 128 tahun lalu dibangun oleh de Samarang–Cheribon Stoomtram Maatschappij, N.V. (SCS), salah satu perusahaan pada zaman kolonial Hindia Belanda pada tahun 1897-1914.

Jalur tersebut, dibangun untuk mendukung pengangkutan penumpang dan komoditas gula di jalur perdagangan lintas utara Jawa, terutama di jalur antara Semarang, Pekalongan, Tegal, dan Cirebon yang pada saat itu terdapat 54 pabrik gula.

Mengutip dari berbagai sumber, pada 1 Mei 1897, tepatnya 128 Tahun lalu, dicatat sebagai tanggal pembukaan jalur kereta api Cirebon-Semarang.

Stasiun Tjangkol SCS, lebih dikenal dengan Stasiun Cirebon SCS, merupakan stasiun kereta api pertama di Cirebon yang melayani angkutan penumpang.

Saat itu, masyarakat dari Jakarta yang ingin ke Semarang, diharuskan untuk turun di Stasiun Cirebon SS (saat ini Stasiun Cirebon, red) dan berganti kereta di Stasiun Cirebon SCS dikarenakan jalur yang belum tersambung.

SS dan SCS sendiri merupakan 2 perusahaan kereta api yang berbeda. Stasiun Cirebon SCS tersebut terletak di wilayah Cangkol, sebelah utara Keraton.

Kemudian pada tahun 1914, untuk mempermudah penumpang dari Jakarta hingga Semarang tanpa berganti kereta, perusahaan kereta SS melakukan konsesi dengan perusahaan kereta SCS, agar penumpang dapat langsung ke Semarang tanpa berganti kereta.

Atas rencana tersebut, Stasiun Cirebon SCS dipindahkan lokasinya, dimana saat ini, Stasiun tersebut dikenal dengan nama Stasiun Cirebonprujakan.

"Pada tahun 1917, bangunan stasiun Cirebon SCS lama yang terletak di wilayah Cangkol dibongkar total hingga jejaknya sulit ditemukan saat ini," sebutnya.

Ditambahkan Muhibbuddin, sejak dulu dibangun dengan tujuan untuk angkutan barang, yang berfungsi spesifik mengangkut komoditas gula, sampai saat ini perkeretaapian Indonesia terus bertransformasi memberikan pelayanan di sektor angkutan penumpang.

"Transportasi kereta api di Indonesia hingga saat ini terus mengalami kemajuan yang sangat signifikan. Kereta api, baik disektor angkutan penumpang maupun angkutan barang, terus meningkat dari tahun ke tahun, hingga menjadi tulang punggung bagi transportasi nasional," pungkasnya. 

Kategori :