Linux Mint vs Ubuntu: Siapa Juaranya di Hati Para Pemula?

Linux Mint vs Ubuntu: Siapa Juaranya di Hati Para Pemula?

Linux Mint vs Ubuntu: Siapa Juaranya di Hati Para Pemula?. Foto ilustrasi: Pinterest/ Rakyatcirebon.disway.id--

RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Ketika seseorang memutuskan untuk berpindah dari Windows atau macOS ke dunia Linux, dua nama yang paling sering muncul adalah Linux Mint dan Ubuntu. Keduanya merupakan distribusi Linux (distro) berbasis Debian yang terkenal ramah pengguna. Namun, di antara keduanya, siapa yang lebih unggul untuk pengguna baru? Mari kita bedah perbedaannya!

BACA JUGA:Duel Sengit: Microsoft Edge vs. Google Chrome, Siapa Raja Browser Saat Ini?

Soal Tampilan

Ini dia nih yang sering jadi penentu. Ketika kita baru pindah dari Windows, tangan kita otomatis mencari tombol 'Start' di pojok kiri bawah.

  • Linux Mint itu pintar. Desktop-nya, yang namanya Cinnamon, sengaja dibuat semirip mungkin dengan tata letak Windows lama. Jadi, begitu kamu booting Mint, rasanya kayak, "Oh, oke, ini taskbar, ini menu." Kita langsung merasa akrab, dan culture shock-nya itu minim banget. Ini kan penting, biar kita enggak langsung nyerah di hari pertama.
  • Ubuntu, beda lagi ceritanya. Mereka pakai GNOME. Tampilannya memang lebih modern, minimalis, dan kekinian. Ada dock di samping, dan kamu harus membiasakan diri untuk banyak mengetik daripada mengklik. Estetikanya luar biasa, tapi jujur aja, buat yang baru pindah, ini butuh waktu adaptasi ekstra. Rasanya kayak pindah dari rumah sederhana ke apartemen super fancy yang serba otomatis.

Singkatnya: Kalau mau langsung kerja tanpa banyak mikir interface, Mint terasa lebih hangat.

BACA JUGA:Waspada! 5 Tanda Aplikasi di Smartphone Anda Mengandung Malware

Soal Performa

Nah, ini buat yang PC-nya sudah agak tua. Enggak semua orang punya laptop baru dengan RAM 16GB, kan?

  • Mint itu juaranya kalau soal hemat energi. Versi default-nya sangat ringan. Makanya, banyak yang bilang Mint ini bisa "menghidupkan kembali" komputer lama yang sudah sekarat di bawah beban Windows terbaru. Dia enggak banyak minta resource, sehingga semua berjalan terasa ngebut dan smooth.
  • Ubuntu dengan GNOME-nya, nah, ini agak beda. Dia powerful, iya, tapi dia juga butuh napas lebih panjang. Dia butuh RAM dan processor yang lebih mumpuni untuk berjalan sehalus Mint. Kalau laptop kamu sudah tua, kamu mungkin akan merasakan sedikit delay atau lag yang bisa mengganggu.

Jadi, kalau kamu budget-nya terbatas buat hardware, Mint jauh lebih bijaksana.

Kelengkapan Awal

Pemula enggak mau repot, itu intinya.

  • Linux Mint tahu betul hal ini. Begitu kamu instal, mayoritas codec multimedia yang penting (buat MP3, video, dsb.) sudah terpasang. Filosofi mereka adalah: install sekali, langsung pakai. Enggak perlu lagi googling kenapa lagu favorit enggak bisa diputar.
  • Ubuntu sedikit lebih "prinsipil" karena masalah lisensi. Seringnya, codec ini enggak otomatis terpasang. Kamu harus centang opsi tertentu saat instalasi, atau instal sendiri setelahnya. Selain itu, Ubuntu belakangan ini gencar mempromosikan paket Snap, yang kadang bikin aplikasi terasa lebih lambat saat dibuka pertama kali. Mint cenderung lebih memilih paket DEB tradisional dan Flatpak yang lebih disukai banyak komunitas.

BACA JUGA:10 Aplikasi Pengganti Microsoft Office Gratis dan Powerful untuk Produktivitas Maksimal

Kesimpulan Jujur: Siapa Pemenangnya?

Sebenarnya, kamu enggak akan salah pilih di antara keduanya, karena keduanya itu basically sama-sama bagus. Tapi kalau ditanya, "Mana yang PALING saya rekomendasikan untuk orang yang belum pernah sentuh Linux sama sekali?"

Jawabannya adalah Linux Mint.

Kenapa? Karena Mint itu jembatan yang paling lembut dari Windows. Tampilan Cinnamon-nya minimalkan rasa asing, performanya ringan di komputer lama, dan dia sudah ready-to-use dari awal. Ini bikin proses belajar Linux (seperti belajar terminal dan manajemen paket) jadi terasa lebih menyenangkan dan enggak bikin frustrasi di awal.

Ubuntu itu bagus banget kalau kamu suka tampilan yang lebih modern atau punya hardware baru. Tapi untuk "pemula sejati," Mint memberikan user experience yang paling ramah dan familiar.

Pilih yang membuat kamu paling nyaman dan bersemangat untuk menjelajahi kebebasan open source!(*)

Sumber: