Windows Tetap Juara? Analisis Pangsa Pasar Sistem Operasi Laptop 2025
Windows Tetap Juara? Analisis Pangsa Pasar Sistem Operasi Laptop 2025. Foto ilustrasi: Pinterest/ Rakyatcirebon.disway.id--
RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Di dunia teknologi, tidak ada pertarungan yang lebih abadi selain perebutan tahta di ranah sistem operasi (OS) desktop. Ini adalah pertarungan yang paling dekat dengan keseharian kita, OS yang kita gunakan di laptop dan PC. Memasuki tahun 2025, suasana persaingan memang terasa hangat. Tapi, izinkan saya bertanya balik: Apakah Microsoft masih bisa tidur nyenyak di singgasana juaranya?
Dominasi Windows: Sang Juara Bertahan
Jika kita melihat data secara jujur, kita harus mengakui: Ya, mereka masih bisa tidur nyenyak. Hingga kuartal ketiga 2025, Windows, seperti yang sudah-sudah, masih memimpin dengan jarak yang jauh. Di level global, Anda akan menemukan bahwa sekitar 66% hingga 70% dari semua laptop yang menyala di dunia ini menjalankan OS buatan Microsoft.
Bahkan di kawasan seperti Asia, termasuk di negara kita sendiri, angka dominasinya seringkali terasa absolut, melayang di atas 70%. Windows bukan hanya sebuah OS; ia adalah kebiasaan, semacam standar yang diterima semua orang.
Faktor Kunci Keunggulan Windows di 2025:
Mengapa dominasi ini begitu sulit ditembus?
- Warisan Korporat dan Bisnis: Sejak era 90-an, Windows telah menjadi bahasa resmi bisnis. Mengganti semua infrastruktur OS di kantor-kantor besar, bank, dan lembaga pemerintah sama saja dengan meminta revolusi besar. Jadi, secara default, Windows tetap menjadi pilihan yang paling aman dan praktis.
- Dukungan Software yang Tak Ada Matinya: Coba pikirkan software paling spesifik yang Anda butuhkan, mungkin program akuntansi khusus, atau game AAA terbaru. Kemungkinan besar, developer akan memastikan ia berjalan mulus di Windows lebih dulu daripada OS lain. Ini adalah keuntungan yang sulit dipatahkan.
- Forced Upgrade dan AI: Kebijakan Microsoft menghentikan dukungan untuk Windows 10 (mendekati akhir 2025) memaksa banyak orang untuk membeli laptop baru yang sudah dibekali Windows 11. Ditambah lagi, kehadiran PC dan laptop generasi baru yang fokus pada kemampuan AI dengan fitur seperti Copilot+ semakin mendorong orang untuk tetap berada di gerbong Windows.
- Harga: Windows tersedia di berbagai hardware dengan harga yang sangat bervariasi, memastikan ia bisa diakses oleh nyaris semua kalangan ekonomi.
Pesaing Utama: macOS dan Chrome OS
Meskipun Windows mendominasi volume, ada dua pemain yang mengambil porsi kue di segmen-segmen yang sangat penting, menunjukkan pertumbuhan yang cerdas: macOS dan Chrome OS.
macOS: Kekuatan di Segmen Premium dan Kreatif
macOS, sistem operasi dari Apple, duduk nyaman di posisi kedua dengan pangsa pasar global yang cukup stabil, sekitar 5% hingga 15%. Ini adalah OS yang, meski jumlahnya lebih sedikit, memiliki pengaruh yang besar.
Keberhasilan macOS di tahun ini banyak didorong oleh chip Apple Silicon (seri M). Chip ini bukan hanya cepat; mereka mengubah cara kita memandang efisiensi dan masa pakai baterai laptop. Bagi para content creator, developer, atau siapa pun yang telah terikat pada ekosistem iPhone dan iPad, laptop Mac terasa seperti perpanjangan tangan yang alami. Mereka tidak bersaing di harga, mereka bersaing di pengalaman dan performa high-end.
Chrome OS: Alternatif Hemat di Ranah Pendidikan
Di sisi lain, ada Chrome OS milik Google, yang operasinya nyaris 100% berbasis web. Pangsa pasarnya di tingkat global memang kecil, mungkin hanya sekitar 1-2%, tetapi ia sukses merebut hati segmen yang spesifik.
Setelah ledakan adopsi di sektor pendidikan selama masa pandemi, Chrome OS mempertahankan posisinya sebagai pilihan utama yang ekonomis. Chromebook sangat mudah digunakan, cepat menyala, hampir kebal virus, dan integrasi dengan layanan Google-nya sangat lancar. Ini adalah OS yang ideal untuk pelajar, manula, atau siapa pun yang menggunakan laptop hanya untuk menjelajah web, streaming, dan mengetik dokumen.
Pemain Lain: Linux
Tidak etis rasanya membicarakan OS tanpa menyebut Linux. Walaupun hanya menguasai sekitar 3–4% dari pasar laptop, Linux adalah tulang punggung teknologi modern, seluruh internet dan cloud dibangun di atasnya.
Di kalangan pengguna laptop, ia adalah surga bagi para developer dan penggemar teknologi yang mendambakan kustomisasi penuh, privasi, dan kendali mutlak atas mesin mereka. Ini adalah OS pilihan bagi mereka yang menolak gagasan dikunci dalam ekosistem perusahaan besar.
Kesimpulan dan Tren ke Depan
Kesimpulannya di 2025? Windows masih juara, didorong oleh inersia, bisnis, dan keterjangkauan.
Namun, perhatikan perubahan angin: persaingan kini bergerak menuju Kecerdasan Buatan (AI). Apple dan Microsoft sedang dalam perlombaan sengit untuk menyematkan fitur-fitur AI generatif langsung ke dalam sistem operasi mereka, mengubah laptop dari sekadar alat menjadi asisten proaktif. Siapa pun yang berhasil membuat AI terasa paling mulus, paling berguna, dan paling mengintegrasikan diri ke dalam OS-nya, dialah yang akan menentukan siapa yang memimpin dekade berikutnya.(*)
Sumber: