Warga Kesenden Gelar Aksi Bersih Lingkungan dan Sedekah Sampah Peringati Hari Jadi Kota Cirebon ke-598

Warga Kesenden Gelar Aksi Bersih Lingkungan dan Sedekah Sampah Peringati Hari Jadi Kota Cirebon ke-598

SEDEKAH SAMPAH. Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon, sekaligus Ketua Panitia Hari Jadi Kota Cirebon ke-598, Iing Daiman dan Lurah Kesenden, Ruliyanto mencontohkan bagaimana melakukan giat sedekah sampah.-ISTIMEWA/RAKYATCIREBON.DISWAY.ID-

CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Cirebon ke-598, warga Kelurahan Kesenden menggelar aksi bersih-bersih lingkungan dan program "sedekah sampah" sebagai bagian dari rangkaian kegiatan sosial dan lingkungan.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Pemerintah Kelurahan Kesenden bekerja sama dengan Rumah Zakat serta melibatkan berbagai elemen masyarakat.

Aksi dimulai dengan kegiatan jalan santai bertajuk “operasi semut” yang mengajak warga untuk memungut sampah di sepanjang rute perjalanan.

Rute dimulai dari kantor Kelurahan Kesenden, melewati Jalan Siliwangi, hingga ke wilayah RW 03 Kebon Benteng Barat dan RW 04 Kebon Benteng Tengah, lokasi di mana Rumah Zakat juga mengelola bank sampah.

Lurah Kesenden, Ruliyanto menyampaikan, kegiatan ini merupakan wujud kepedulian bersama dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mempererat hubungan sosial antar warga.

“Alhamdulillah hari ini kami berkolaborasi dengan Rumah Zakat dan masyarakat dalam rangka Hari Jadi Kota Cirebon ke-598. Kita awali dengan kegiatan bersih-bersih dan sedekah sampah, dan akan dilanjutkan dengan kegiatan sosial lainnya,” ujarnya.

Menurut Ruliyanto, sampah yang terkumpul dari aksi ini akan dikelola oleh tim dari Dinas Lingkungan Hidup bersama Rumah Zakat untuk kemudian disalurkan sebagai bentuk sedekah kepada pihak yang membutuhkan.

Kepala Cabang Rumah Zakat Kota Cirebon, Aris Ristian mengungkapkan tujuannya untuk turut andil dalam program ini adalah mendukung pembiayaan berbagai kegiatan sosial secara mandiri melalui sedekah sampah yang terkumpul di dropbox.

Dropbox yang disediakan bukan hanya berfungsi sebagai tempat pengumpulan sampah botol plastik bernilai ekonomis, tetapi juga dikelola secara aktif oleh petugas dari bank sampah.

Setelah penuh, sampah akan diambil oleh petugas untuk kemudian dijual.

Hasil penjualan ini selanjutnya digunakan untuk mendanai kegiatan sosial di desa binaan Rumah Zakat.

“Dropbox ini bukan hanya sekadar disediakan, tapi juga dikelola. Petugas dari bank sampah kami yang akan mengambil sampahnya jika sudah penuh,” ungkapnya.

Dana yang terkumpul dari hasil penjualan sampah plastik, kata Aris, menjadi sumber pendanaan mandiri bagi berbagai program sosial, seperti penanganan stunting, rumah literasi, pengelolaan greenhouse, hingga edukasi masyarakat.

Program ini menyasar seluruh warga RW 4, bukan hanya pengurus bank sampah.

Sumber:

Berita Terkait