Di Reses Andru, Warga Kembali Tanyakan Betonisasi Ciremai Raya

Di Reses Andru, Warga Kembali Tanyakan Betonisasi Ciremai Raya

Anggota DPRD Fraksi Demokrat-Pembangunan, yang juga Ketua Komisi II, M Handarujati Kalamullah saat menjawab pertanyaan warga soal perbaikan jalan Ciremai Raya, Selasa (12/08). FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/ RAKYAT CIREBON--

CIREBON - Warga di Kelurahan Larangan mempertanyakan rencana pembangunan yang sudah diagendakan oleh Pemerintah Daerah Kota Cirebon. 

Pertanyaan tersebut disampaikan warga kepada anggota DPRD Kota Cirebon Fraksi Demokrat-Pembangunan, M Handarujati Kalamullah yang turun menyapa konstituennya di RW 12 Karya Bhakti Kelurahan Larangan, Kecamatan Harjamukti, Selasa (12/08) pagi.

Salahsatu yang dipertanyakan, adalah rencana perbaikan jalan di jalan Ciremai Raya yang dulu dijanjikan oleh pemerintah dan akan digelar pada bulan April. 

BACA JUGA:Restorative Justice, Tersangka Kasus Titip Dana di Kota Cirebon Resmi Bebas

"Saya baca di berita itu bulan April mau di cor, tapi sampai Agustus tidak ada realisasi, ini bagiamana," ungkap Eso, warga di RW 12 Karya Bhakti. 

Hal ini, lanjut Eso, beberapa bulan terakhir menjadi pertanyaan masyarakat, khususnya di Kecamatan Harjamukti, mengingat jalan Ciremai Raya ini merupakan akses utama di Kota Cirebon bagian Selatan. 

Lima Kelurahan yang ada di Kecamatan Harjamukti terintegrasi dengan jalur utama jalan Ciremai Raya ini. 

BACA JUGA:Hari Jadi ke-80 Jateng Dimeriahkan Banyak Acara Menarik, Budaya, Musik hingga Wisata

"Ini sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat, mau kapan digarap??," tanya Eso. 

Menanggapi pertanyaan tersebut, Anggota DPRD Kota Cirebon Fraksi Demokrat-Pembangunan, M Handarujati Kalamullah mengungkapkan bahwa pertanyaan ini sudah dilayangkan berbagai pihak, sejak meleset dari bulan yang dijanjikan. 

"Kita sudah panggil DPUTR dan kita minta klarifikasi," ungkap Andru, sapaan akrabnya. 

BACA JUGA:Diwisuda, Lulusan UIN Siber Cirebon Diminta Terapkan Filosofi Ilmu dan Kuasai Soft Skill

Andru memahami, pembangunan ini menjadi sesuatu yang ditunggu-tunggu, karena dulu memang dijanjikan langsung dan menjadi fokus dari kepala daerah. 

"Kita paham, ucapan kepala daerah pasti didengar masyarakat, kadi kalau ada bahasa April dibeton, harusnya jalan," sebut Andru. 

Sumber: